jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai mengambil langkah strategis guna mendukung program pemulihan ekonomi nasional.
Hal ini dilakukan dalam peranannya sebagai trade facilitator dan industrial assistance, telah menyiapkan berbagai program relaksasi dan kemudahan, baik dalam hal prosedural maupun fiskal.
BACA JUGA: Bea Cukai Banyuwangi dan Kudus Amankan Ribuan Batang Rokok Ilegal
Salah satu tujuannya ialah untuk mendorong kinerja ekspor nasional sebagai cara Bea Cukai dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Seperti yang dilakukan Bea Cukai Yogyakarta dan Bea Cukai Kediri yang memfasilitasi ekspor komoditas tembakau dan ice cream powder di minggu pertama Mei 2021.
BACA JUGA: Jelang Akhir Ramadan, Bea Cukai Semarakkan dengan Berbagi
Di Yogyakarta, produk tembakau sebanyak dua puluh palet dengan berat sekitar 1,3 ton diekspor melalui Yogyakarta International Airport (YIA) pada 6 Mei 2021.
Diangkut menggunakan Volga Dnepr 124-100, komoditi ekspor tersebut akan diterbangkan menuju Hanoi Vietnam dengan tujuan akhir Amerika. Selain tembakau, Volga juga mengangkut komoditi ekspor berupa kabel mobil. Total berat keduanya mencapai 41 ton.
Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Hengky Aritonang mengatakan ekspor tersebut merupakan ekspor ketujuh dengan charter flight direct rute YIA (Yogyakarta) – HAN (Hanoi) – YNA (Amerika).
Ada dua eksportir yang melakukan charter flight saat itu, yaitu PT Penyelesaian Masalah Property dan PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia.
“Kedua perusahaan tersebut juga merupakan perusahaan yang mendapat fasilitas kawasan berikat dari Bea Cukai. Total nilai ekspor yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut mencapai USD 805.987,28 atau setara dengan Rp 11,4 Miliar," jelasnya.
Hengky menyebutkan charter flight ekspor melalui Bandara YIA ini merupakan hasil koordinasi dan sinergi antara Bea Cukai Yogyakarta, PT Angkasa Pura I YIA, pihak agensi penerbangan, dan stakeholder terkait.
Sedangkan di Kediri, Bea Cukai Kediri memfasilitasi Laxefu ice cream powder yang merupakan produk UMKM milik Titik Umiyati menembus pasar Hongkong melalui mekanisme jasa titipan.
Produk UMKM asal kediri tersebut melakukan ekspor pertamanya pada Jumat (07/05).
Humas Bea Cukai Kediri Hendratno mengatakan sebelum produk bubuk es krim ini dikirim ke luar negeri, Bea Cukai Kediri secara intensif memberikan asistensi terkait ekspor dan tata laksananya.
“Dari awal kunjungan kami, Ibu Titik memang bertekad untuk bisa mengenalkan produknya ke luar negeri lewat bantuan diaspora," katanya.
Hendratno mengatakan produk tersebut hanya berupa es krim biasa, sehingga untuk ekspor butuh biaya mahal karena perlu kemasan khusus agar es krimnya tidak cair dan pengirimannya juga butuh waktu yang cepat.
"Kemudian dia berinovasi dengan membuat produk berupa bubuk es krim yang saat ini sudah berhasil diekspor,” terangnya.
Hendratno juga mengatakan untuk jumlah produk yang dikirim memang belum terlalu signifikan, tetapi setidaknya bisa dijadikan referensi bahwa produk UMKM Kediri bisa eksis di pasar luar negeri walaupun kondisi ekonomi masih dihempas pandemi.
“Semoga hal ini bisa memacu semangat para pelaku UMKM untuk lebih fokus dalam menempa produknya agar mampu menembus pasar global,” ujarnya. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia