jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan di berbagai wilayah di Indonesia secara aktif mendorong UMKM dalam melakukan ekspor sebagai bentuk pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Bea Cukai Maumere, misalnya, meluncurkan buku katalog produk UMKM Maumere dalam bentuk cetak dan digital.
BACA JUGA: Ikhtiar Bea Cukai Meningkatkan Kinerja Logistik Nasional Mendorong PEN
Buku ini disusun bersama dengan Asosiasi Pelaku UMKM dan Ekrafrt Sikka, dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia DPC Sikka.
"Buku ini dapat berfungsi sebagai media promosi produk-produk unggulan UMKM Kabupaten Sikka," kata Kepala Kantor Bea Cukai Maumere Tommy Hutomo.
BACA JUGA: Peringati International Customs Day, Heru Pambudi: Peran Bea Cukai Makin Krusial di Masa Pandemi
Selain memberikan edukasi terkait ekspor, Bea Cukai Maumere juga berinisiatif bekerja sama dengan pelaku UMKM dalam mempromosikan produk-produk unggulannya sehingga dapat tersebar kepada target pasar potensial.
"Kami juga berharap dapat menembus pasar internasional. Selanjutnya program ini akan kami lakukan juga di seluruh kabupaten di pulau Flores dan Lembata,” tambah Tommy.
Bea Cukai Gresik juga membentuk klinik ekspor dan melakukan serangkaian asistensi kepada pelaku usaha UMKM seperti Produsen Ikan Nusantara dan Mie Hokky yang merupakan produk khas Gresik.
Tidak hanya itu, Bea Cukai Gresik juga menjadi narasumber dalam acara sosialisasi yang diselenggarakan BEDO Bali dan Asosiasi UMKM di Gresik.
Termasuk di workshop pengiriman barang ekspor melalui perusahaan jasa titipan yang gelar bersama Asosiasi Gading Emas Naik Kelas.
Perusahaan UMKM diasistensi langsung oleh petugas terkait pembuatan NIB Ekspor.
Di samping itu pihak UMKM mengoonsultasikan terkait bagaimana teknis perdagangan internasional yang baik serta sharing terkait hal-hal yang diperlukan agar UMKM dapat melakukan ekspor.
"Hasil dari asistensi kali ini ialah terbitnya NIB UMKM yang sudah memiliki akses kepabeanan,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Gresik Bier Budy Kismulyanto.
Bea Cukai Surakarta bekerja sama dengan Bank Indonesia mendorong potensi UMKM lewat Program Inkubasi UMKM.
Selain bersama BI, Bea Cukai Surakarta juga mengajak instansi pemerintah daerah di Solo Raya untuk bekerja sama mendorong ekspor lewat rencana pembangunan Rumah Solusi Ekspor.
“Dengan bersinergi dengan Bank Indonesia dan instansi pemerintahan daerah di wilayah Solo Raya kami harapkan dapat membangkitkan potensi UMKM sehingga lebih berkembang dan dapat menembus pangsa ekspor,” ungkap Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai VI Bea Cukai Surakarta Sandy Hendratmo Sopan.
Bea Cukai Bekasi menjembatani UMKM untuk dapat melakukan ekspor lewat penyelenggaraan coffee morning dan pameran UMKM.
Tujuannya untuk mengajak para pihak terkait untuk berdiskusi mempersiapkan dengan baik rencana ekspor antara pengusaha UMKM dan pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dalam pelaksanaan ekspor.
Hal ini merupakan salah satu bagian dari upaya nyata Bea Cukai dalam melaksanakan PEN dengan menggali potensi ekspor dari UMKM di berbagai wilayah.
"Lewat Coffee Morning dan Pameran UMKM bertema Mendukung PEN, Bersama UMKM Bisa Ekspor, kami harap makin banyak UMKM yang terdorong untuk ekspor,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Bobby Situmorang.
Bea Bengkulu juga memberikan pengetahuan terkait ekspor dan impor kepada Dinas Koperasi UKM Provinsi Bengkulu dan beberapa instansi lainnya di wilayah Bengkulu.
"Segala upaya akan kami lakukan untuk membantu UKM di Provinsi Bengkulu agar bisa melakukan ekspor. Karena dengan melakukan ekspor juga tentunya akan membantu negara dalam program pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi ini," ungkap Pemeriksa Bea Cukai Pertama pada Bea Cukai Bengkulu Wira Abdi. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy