Bea Cukai Jatim Bakal Perketat Pengawasan Komoditas Tembakau

Selasa, 12 September 2023 – 19:24 WIB
Bea Cukai bersama para penegak hukum lainnya menggelar operasi pasar gabungan di Jombang dan Nagekeo NTT. Foto: ilustrasi/dok. bea cukai

jpnn.com, SURABAYA - Kakanwil Bea Cukai Jatim I, Untung Basuki mengatakan pihaknya akan mengencangkan pengawasan komoditas tembakau.

Dia menyebutkan hal itu perlu dilakukan lantaran Jawa Timur daerah penghasil tembakau dan produk hasil tembakau terbesar di Indonesia.

BACA JUGA: Berkat Asistensi Bea Cukai Malang, UMKM Sukses Ekspor Perdana Fiberglass Bodi Mobil ke AS

Menurutnya, pengawasan kepabeanan merupakan hal yang sangat penting untuk terus dilakukan.

Atas dasar itu, Untung pun menegaskan bahwa pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil tembakau (DBH CHT) yang ada di wilayah Jawa Timur, telah menjadi salah satu tugas dan fokus utama yang harus terus dimonitor dan diawasi oleh pihaknya.

BACA JUGA: Begini Alur Pemeriksaan Barang yang Dikirim PMI ke Indonesia via TPS Bea Cukai

"Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi penghasil tembakau terbesar di Indonesia, sehingga otomatis Dana Bagi Hasil Cukai hasil tembakau (DBH CHT)-nya juga menjadi yang paling besar di Indonesia," kata Untung di kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (12/9).

Dia menambahkan meskipun ada daerah lainnya di yang juga menjadi daerah penghasil tembakau, tetapi Jawa Timur masih menempati posisi teratas sebagai penghasil tembakau terbesar.

BACA JUGA: Bea Cukai Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal Senilai Ratusan Juta di Aceh, Tuh Barbuknya

Menurutnya, aspek pengawasan pun menjadi salah satu fokus utama untuk mengakomodir pengelolaan penerimaan cukai yang salah satu kontribusi terbesarnya berasal dari komoditas tembakau tersebut.

"Karena Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah adalah daerah produksi hasil tembakau terbesar di Indonesia, maka dari sisi penerimaan cukainya pun juga begitu besar," lanjutnya.

Tak hanya itu, aspek lain yang juga menjadi tugas utama di sisi pengawasan bagi pihaknya ialah karena adanya sejumlah titik penerimaan cukai lainnya di wilayah Jawa Timur. 

Dia mencontohkan Pelabuhan Tanjung Perak, Bandara Juanda, dan Bandara Internasional Dhoho di Kediri.

"Karenanya, pengawasan akan tetap kami lakukan bersama-sama, terutama dari sisi pelabuhan yakni di Pelabuhan Tanjung Perak, sebagai pelabuhan terbesar setelah Tanjung Priok," pungkas Untung. (mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler