jpnn.com, KEDIRI - Bea Cukai Kediri mengawali tahun 2020 dengan mengungkap capaian kinerja 2019, dan rencana program kerja sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat.
Kepala Kantor Bea Cukai Kediri, Suryana memaparkan semua hasil pencapaian positifnya sepanjang tahun 2019. Sepanjang tahun 2019, Bea Cukai Kediri telah mengumpulkan penerimaan negara sebesar Rp20,69 trilliun, melampaui target sebesar 19,66 triliiun atau sebesar 105,23 persen. Penerimaan yang dikumpulkan tersebut terdiri dari bea masuk sebesar Rp5,4 miliar dan cukai Rp20,68 trilliun. Sehingga terjadi peningkatan penerimaan yang telah dicapai sebesar 12,04 persen dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Bea Cukai Maluku Sumbang Rp718 Miliar untuk APBN
“Hal ini merupakan hasil dari berbagai upaya seluruh jajaran Kantor Bea Cukai Kediri yang secara konsisten berkinerja sesuai dengan fungsinya sebagai Community Protector untuk masyarakat,” ujar Suryana di Joglo Sambung Roso pada Rabu (15/1) lalu.
Dalam upaya memenuhi target penerimaan, Bea Cukai Kediri telah melakukan 116 kali penindakan, yang terdiri dari 45 pelanggaran di bidang cukai dan 71 pelanggaran kepabeanan. Sehingga, Bea Cukai Kediri berhasil mengamankan potensi kerugian negara sebesar 153 juta rupiah.
BACA JUGA: Bea Cukai Jateng DIY Laporkan Kinerja Penerimaan APBN 2019
Di samping itu, Bea Cukai Kediri pada 2019 juga telah melaksanakan kegiatan pemusnahan barang hasil penindakan sebanyak tiga kali atas berbagai jenis barang tangkapan dengan total kerugian negara sebesar Rp209 juta.
Dalam segi penerimaan secara global, Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur II, mampu mengumpulkan penerimaan sebesar Rp43,7 trilliun atau sebesar 102,2% dan secara nasional ,Bea Cukai berhasil memenuhi target penerimaan sebesar 102,2 persen atau RP213,37 Trilliun.
BACA JUGA: Bea Cukai Ikut Memusnahkan 450 Kg Barang Pembawa Hama dan OPTK
Adapun untuk peningkatan pengawasan dan pelayanan kedepannya, berbagai rencana kerja telah diprogramkan oleh Bea Cukai Kediri. "Upaya yang dilakukan dengan meningkatkan kompetensi pegawai melalui pendidikan dan pelatihan. Melakukan inovasi sistem pelayanan berbasis teknologi informasi Ceisa tempat penimbunan berikat, sistem aplikasi cukai atau Exsis dengan menerapkan standar manajemen mutu internasional sesuai ISO 9001 : 2015," jelas Suryana.
Suryana juga menggambarkan situasi Kediri dalam waktu lima tahun kedepan akan didukung dengan keberadaan bandara dan jalur lingkar selatan serta Trans Jawa. Sehingga, Suryana menghimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi persaingan global terkait produk-produk industri yang masuk ke Kediri.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi