jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai bersinergi dengan instansi terkait menggelar pemusnahan ribuan barang ilegal dengan total nilai barang mencapai Rp5,1 miliar.
Pemusnahan tersebut dalam rangka menjalankan fungsi dalam melindungi masyarakat dari masuknya barang ilegal dan sebagai bentuk transparansi dalam menindaklanjuti hasil tangkapan.
BACA JUGA: 16 Juta Batang Rokok Ilegal Diamankan Bea Cukai Tembilahan
Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Utara dan Bea Cukai Belawan bersinergi dengan instansi lain memusnahkan barang hasil penindakan periode tahun 2019, pada Rabu (15/7) lalu.
Kepala Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara Oza Olavia menyampaikan jumlah barang yang mendapatkan persetujuan dari KPKNL untuk dimusnahkan.
BACA JUGA: Sebaran Penerima Fasilitas Bea Cukai untuk Penanganan Covid-19 Hingga Juli 2020
Barng ilegal tersebut berupa rokok sebanyak 2.866.480 Batang, miras sebanyak 141 botol, serta barang ilegal lain diantaranya kosmetik, suplemen, obat-obatan, pakaian bekas, dan kelapa.
“Dari total barang yang dimusnahkan tersebut ditaksir nilainya mencapai Rp3.240.981.860 dan potensi kerugian negara sebesar Rp2.287.514.300,” ungkap Ovi dalam paparannya.
BACA JUGA: Customs Goes To Campus, Kenalkan Bea Cukai pada Mahasiswa
Ovi menyampaikan, pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar pada tungku pembakaran dan dipecahkan di dalam tong untuk miras.
Pemusnahan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Pada waktu yang sama, Bea Cukai Denpasar juga melakukan pemusnahan terhadap berbagai jenis barang hasil tangkapan periode Agustus hingga Desember 2019 lalu.
Sebanyak 147 botol miras, 165.416 batang rokok, 2.630 botol liquid vape, 2.939 pcs alat kesehatan, 3.282 pcs produk kosmetik, dan 19.517 produk ilegal lain telah dimusnahkan dengan total jumlah perkiraan nilai barang sebesar Rp1.977.374.397 dan total nilai kerugian negara Rp1.741.701.517.
Kepala Kantor Bea Cukai Denpasar Kusuma Santi, mengungkapkan bahwa barang yang telah berstatus menjadi barang milik negara (BMN) tersebut merupakan hasil giat operasi pasar atas barang ilegal yang beredar di masyarakat.
Selain itu, penindakan terhadap barang kiriman dari luar negeri yang dikategorikan barang larangan dan pembatasan (lartas) yang tidak memenuhi persyaratan dari instansi teknis terkait.
“Pemusnahan atas BMN ini dilakukan dengan cara dibakar, dipotong, dipecah, dituang serta penghancuran dengan eskavator dan penimbunan di TPA Suwung dengan tujuan merusak dan menghilangkan sifat barang,” jelas Kusuma.
Menurutnya, Bea cukai berharap kerja sama dan peran aktif berbagai pihak baik masyarakat maupun media untuk secara berkelanjutan menyampaikan informasi kepada pihak berwenang jika menemukan barang-barang yang diindikasikan melanggar ketentuan undang-undang.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi