Bea Cukai Mendukung Kemenristek Melakukan Penelitian Penanggulangan Covid-19

Jumat, 26 Maret 2021 – 19:03 WIB
Bea Cukai Soekarno-Hatta.memberikan asistensi percepatan pelayanan terkait kedatangan vaksin Covid-19 beberapa waktu lalu. Foto/dok: Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang diwakili Kantor Wilayah Bea Cukai Banten, Bea Cukai Tanjung Priok, dan Bea Cukai Soekarno-Hatta memberikan edukasi serta pemahaman menyeluruh atas prosedur impor barang untuk keperluan penelitian sebagai upaya mendukung riset terkait penanggulangan Covid-19 kepada Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Selasa (23/3).

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu isu yang menggemparkan dunia hingga saat ini. Tingginya penyebaran virus ini menuntut peneliti Indonesia untuk melakukan riset terus-menerus mengenali karakteristik dari Covid-19 demi menemukan solusi yang tepat untuk menanganinya.

BACA JUGA: Kemenristek Hibahkan Mobile BSL-2 untuk Meningkatkan Pengujian Spesimen Covid-19 Kota Bogor

Puspiptek yang berada di bawah Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) RI juga tengah gencar melakukan penelitian untuk penanggulangan Covid-19.

Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengungkapkan dalam mempertimbangkan kebutuhan peralatan dan material, sebagian besar kebutuhan mereka tersedia melalui mekanisme impor yang secara prosedur menjadi ranah Bea Cukai.

BACA JUGA: 2 Kali Terpapar Covid-19, AKBP Manang Soebeti: Hentikan Keramaian

Oleh karena itu, Sri berharap sinergi untuk percepatan dan kemudahan proses pengeluaran barang (customs clearance) di Bandara Soekarno-Hatta menjadi hal yang penting untuk dibina.

“Kami mengharapkan kerja sama dari jajaran Bea Cukai untuk dapat mendukung keberlangsungan penelitian dengan mempermudah pelayanan impor barang yang dibutuhkan,” imbuhnya.

BACA JUGA: Larangan Mudik Merupakan Langkah Tepat di Saat Penyebaran Covid-19 belum Terkendali

Kepala Kanwil Bea Cukai Banten Mohammad Aflah Farobi yang mewakili Bea Cukai menyambut baik niat Pusiptek dalam membantu kelancaran penelitian penanggulangan Covid-19. Aflah mengatakan bahwa Bea Cukai akan memberikan edukasi dan asistensi yang dibutuhkan dalam melancarkan program ini.

Bea Cukai Soekarno-Hatta yang diwakili oleh Kepala Seksi Pabean dan Cukai I, Widia Ariadi menjelaskan secara lengkap prosedur impor atas barang yang diperuntukan bagi penelitian melalui jalur udara.

Widia selaku narasumber menekankan terkait proses bisnis impor secara umum dan serta fasilitas rush handling yang dapat diberikan untuk proses importasi tersebut.

Widia menjelaskan secara lengkap bagaimana prosedur pengeluaran barang impor, termasuk mekanisme pemenuhan perizinan dan fasilitas fiskal yang berlaku di bandara Soekarno-Hatta.

Menurutnya, untuk mendukung percepatan layanan impor Covid-19, Bea Cukai Seokarno-Hatta telah menetapkan berbagai kebijakan strategis seperti percepatan layanan, pembentukan gugus tugas, khususnya penetapan petugas liaison officer (LO) yang siap siaga dalam mengasistensi kegiatan impor.

“Intinya proses customs clearance tidaklah sulit," kata Widia.

Dia menjelaskan, pertama harus tahu terlebih dahulu apakah barang yang diimpor termasuk larangan atau pembatasan. Kemudian, apabila barang tidak termasuk lartas, apakah bisa mendapatkan fasilitas pembebasan.

"Jika mendapatkan, maka syaratnya apa. Namun, jika tidak, maka harus bayar berapa pajaknya. Seperti inilah gambaran umum proses bisnis pada importasi di Bea Cukai," papar Widia.

Narasumber lain, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Bea Cukai Banten, Moh. Saifuddin membahas kebijakan impor atas barang yang diperuntukan bagi penelitian terutama untuk penanggulangan pandemi Covid-19.

Kemudian, narasumber berikutny adari Pemeriksa Bea Cukai Muda Bea dan Cukai Tanjung Priok yang membahas teknis impor atas barang yang diperuntukan bagi penelitian terutama penanggulangan pandemi Covid-19 melalui jalur laut. (*/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler