jpnn.com, YOGYAKARTA - Bea Cukai dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai trade facilitator terus memfasilitasi serta mengawasi kegiatan ekspor dan impor.
Kali ini, Bea Cukai Yogyakarta melayani dan mengawasi dua charter flight impor dari Papua Nugini, dan ekspor tujuan Johor Baru, Malaysia.
BACA JUGA: Bea Cukai Yogyakarta Kawal Ekspor Lima Kontainer Baju Pria ke Jerman
“Pada Minggu (14/3) lalu, petugas Bea Cukai mengawasi importasi 960 karton raw material vanilla beans, yang diangkut menggunakan pesawat Air Niugini yang mendarat sekitar pukul 11.40 WIB di Yogyakarta International Airport,” papar Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Hengky Aritonang.
Perusahaan yang mengimpor komoditas vanila dengan berat 26 ton tersebut adalah PT Agri Spice Indonesia.
BACA JUGA: Virus Corona Tidak Pengaruhi Ekspor Impor
Perusahaan yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah itu merupakan importir yang telah mendapatkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).
Menurut Hengki, fasilitas ini membuat PT Agri Spice bisa menikmati pembebasan bea masuk, serta PPN yang tidak dipungut.
BACA JUGA: Menhub: Penerbangan Charter Sukses, Maka Akan jadi Reguler
"Selain itu, diberikan pula fasilitas fiskal dari Direktorat Jenderal Pajak berupa pembebasan PPh Pasal 22 Impor dalam skema insentif pajak," tambah Hengky.
Sementara itu, pesawat Antonov 124-100 landing di Yogyakarta International Airport, Selasa (23/3), pukul 08.00 WIB.
Pesawat kargo yang terbang dari Johor Baru, Malaysia tersebut akan mengangkut 236 pax automotive wiring harness dengan berat 45 ton.
Menurut Hengky, ini adalah ekspor kedua dengan charter flight direct dari Bandara YIA-Hanoi-Amerika.
"Nilai devisa ekspor mencapai USD 520.018,20 atau setara dengan Rp 7,5 miliar,” ungkap Hengky.
Petugas Bea Cukai Yogyakarta kali ini melayani dokumen ekspor, mengawasi pemasukan barang ke sarana pengangkut, serta melakukan plane zoeking.
"Kami akan terus melakukan pelayanan yang optimal untuk mendukung ekspor dari Yogyakarta, dan tentunya akan tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat untuk suksesnya ekspor," kata Hengky.
Kali ini, ada tiga eksportir yang melakukan charter flight, antara lain Jatim Autocomp Indonesia, EDS Manufacturing Indonesia, dan PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia.
Ketiganya adalah perusahaan yang mendapatkan fasilitas Kawasan Berikat dari Bea Cukai.
"Secara teknis dan fasilitas, YIA sangat memenuhi syarat untuk melayani pesawat charter flight, bahkan untuk pesawat kargo sebesar Antonov. Karena itu, mari optimalkan ekspor melalui YIA," pungkas Hengky. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy