"Hari ini, kami teringat dengan kunjungan Pak Jasin ke Tanjung Priok," ujar Anwar, yang langsung disambut gelak tawa hadirin di Auditorium KPK
BACA JUGA: Rektor UIN: Korupsi Itu Soal Budaya dan Sistem
Untuk diketahui, kedatangan KPK ke Bea Cukai Tanjung Priok kala itu, adalah dalam rangka melakukan penyelidikan atas dugaan kasus suap di tubuh Ditjen Bea Cukai."Tapi, Pojok Antikorupsi yang kami sambut gembira ini, kalau bisa tidak hanya di Tanjung Priok, karena masih banyak lembaga kami di berbagai daerah
Menurut Anwar, persoalan di Bea Cukai cukup kompleks, sehingga butuh informasi yang segar tentang pemberantasan korupsi
BACA JUGA: KPK Incar Tempat Umum
"Permintaan kami, pertama (memang) ditempatkan di Bea Cukai Tanjung Priok"Tanjung Priok itu pintu gerbang, banyak tamu lewat sana
BACA JUGA: Kabupaten Tambrauw dan Maybrat Diresmikan
Pintu gerbang lebih baik bersih dan rapi kan? Tapi, kami punya puluhan kantor(Makanya) kami berharap KPK tidak hanya membuat Pojok Antikorupsi di lima instansi ini (UIN, Paramadina, SMAN 70, Bea Cukai, dan PN Jakarta Pusat/Pengadilan Tipikor, Red), tapi kami minta juga dibuat di kantor-kantor kami yang lainKita tahu, bencana itu diberikan untuk dipetik hikmahnya, agar terus tumbuh dan berkembang," papar Anwar pula.Dijelaskan Anwar, belakangan pihaknya sudah melakukan reformasi di Bea Cukai"Terus terang sejak 2008, kita sudah melakukan reformasiMakanya saya katakan, kalau bisa KPK buat pojok ini tidak hanya di Tanjung Priok, tapi (sekaligus) juga di Belawan, Batam, dan Soekarno-Hatta, serta untuk Bea Cukai di Malang, Bugis dan KudusKami bisa menjadikan ini sebagai langkah awal bagi Bea Cukai, agar di lapangan bisa melakukan review mengendus modus operandi (kasus dugaan suap)," pungkasnya(gus/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lawan Korupsi, KPK Perbanyak Pojok Antikorupsi
Redaktur : Tim Redaksi