Bea Cukai Selamatkan Potensi Kerugian Negara Ratusan Miliar Rupiah Lewat 2 Operasi Ini

Rabu, 06 November 2024 – 17:00 WIB
Acara penutupan Operasi Patroli Laut Terpadu Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea 2024 yang berlangsung di Pangkalan Sarana Operasi (PSO) Bea Cukai Pantoloan pada Rabu (6/11). Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, PANTOLOAN - Bea Cukai resmi mengakhiri pelaksanaan Operasi Patroli Laut Terpadu Jaring Sriwijaya, dan Operasi Jaring Wallacea 2024 pada Rabu (6/11).

Acara penutupan tersebut berlangsung di Pangkalan Sarana Operasi (PSO) Bea Cukai Pantoloan.

BACA JUGA: Bea Cukai Ambon Layani Importasi Pemulangan 15 Tengkorak dari Museum Vrolik Belanda

Operasi Patroli Laut Terpadu Bea Cukai Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea adalah operasi tahunan yang dilaksanakan untuk menjalankan fungsi pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai di perairan barat, tengah, dan timur Indonesia.

Melalui kedua operasi ini, Bea Cukai menegaskan komitmennya dalam menjaga perbatasan Indonesia dari keluar masuknya barang ilegal dan berbahaya, serta mengamankan keuangan negara, sebagai perwujudan dari patroli fiskal instansi ini.

BACA JUGA: Bea Cukai Gagalkan Pengiriman 86.520 Batang Rokok Ilegal di Banyumas, Begini Modus Pelaku

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) Erwin Situmorang mengungkapkan selama pelaksanaan Operasi Patroli Laut Terpadu Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea 2024, Bea Cukai telah menegah 25 kasus impor dan ekspor dengan barang bukti senilai Rp 113 miliar.

Atas penegahan tersebut, Bea Cukai telah menyelamatkan potensi kerugian negara sebesar Rp 111,4 miliar.

BACA JUGA: Ini Upaya Bea Cukai Cikarang Mendukung Pertumbuhan Industri dan Investasi

Erwin menyebutkan berbagai komoditas yang ditegah di laut, di antaranya narkotika, psikotropika, dan prekrusor (NPP), barang kena cukai (BKC) hasil tembakau dan minuman beralkohol (MMEA), baby lobster, pasir timah, bawang putih, ballpressed, uang tunai, dan barang campuran lainnya.

Dari keseluruhan penegahan tersebut, terdapat penegahan yang signifikan yang merupakan hasil kolaborasi Bea Cukai dengan Dittipidter Polri dan Lantamal IV Tanjung Pinang, yaitu penegahan sarana pengangkut, berupa high speed craft (HSC) yang membawa 237.305 ekor baby lobster di Perairan Tanjung Berakit Bintan, Kepulauan Riau.

Ada juga penegahan terhadap lima kasus NPP di laut dengan total barang bukti mencapai 94,46 kg, yang merupakan hasil kerja sama antara Bea Cukai dengan Bareskrim Polri, beberapa Polda, dan BNN.

Selama periode operasi patroli laut terpadu ini, Bea Cukai juga turut berperan dalam pencarian dan penyelamatan (SAR) korban bencana alam erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara pada Mei 2024.

Selain itu, penyelamatan ABK yang menjadi korban tenggelamnya KLM Mutiara Kencana di sekitar pulau Karimun Kecil pada Oktober 2024.

Erwin menyatakan keberhasilan pelaksanaan Operasi Patroli Laut Terpadu Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea 2024 ini tidak lepas dari perencanaan dan strategi yang matang, serta sinergi dan kolaborasi dengan semua instansi terkait.

Menurut Erwin, dengan kerja sama, kolaborasi, dan sinergi antara aparat penegak hukum yang sudah terjalin selama ini akan membuat kinerja pengawasan Bea Cukai semakin optimal dalam menjaga seluruh perairan Indonesia.

"Semoga kolaborasi tersebut dapat terus dijaga dan semakin ditingkatkan," ujar Erwin.

Erwin juga memberikan apresiasi kepada jajaran internal Bea Cukai atas dedikasi yang telah diberikan dan berharap agar keberhasilan pelaksanaan Operasi Patroli Laut Terpadu Bea Cukai Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea dapat terus ditingkatkan di masa depan.

"Tegakkan terus marwah patroli laut Bea Cukai dengan penuh kebanggaan, tanggung jawab, dan memegang teguh integritas untuk Indonesia lebih maju!," tegas Erwin. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler