jpnn.com, TUAL - Bea Cukai mendukung ekspor dari berbagai wilayah di Indonesia.
Salah satunya adalah kemajuan ekspor produk perikanan dan pertanian dari Maluku.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari KSAL Buat Prajurit Berdedikasi Tinggi di Tual
Upaya Bea Cukai secara nyata ditunjukkan dengan melakukan sinergi dan koordinasi ke berbagai pihak atau instansi terkait.
Pada Juni lalu, Kepala Kantor Bea Cukai Tual Hari Setiayadi turut hadir dalam kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa.
Kunjungan itu dalam rangka koordinasi upaya membangun perekonomian Kota Tual, Maluku Tenggara, dan beberapa daerah sekitarnya.
Berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Tual, kunjungan tersebut juga dihadiri kepala Staf Angkatan Laut, gubernur Maluku, wali kota Tual dan perwakilan pemda setempat.
BACA JUGA: Bea Cukai Tanjung Emas Kawal Ekspor Perdana Perikanan Jateng 2021
“Kami siap memberikan dukungan dan berbagai masukan terkait kepabeanan dan cukai, khususnya peningkatan produk perikanan melalui upaya mendorong ekspor secara langsung melalui kota Tual dan Maluku Tenggara,” ungkap Hari.
Selanjutnya pada Kamis (15/07), Bea Cukai Tual juga hadir dalam rapat pembentukan program kerja tindak lanjut atas rapat koordinasi percepatan pemulihan ekonomi nasional, perluasan investasi di bidang kemaritiman dan perikanan, kontribusi pendapatan negara, pergerakan ekonomi wilayah, dan penyiapan lapangan kerja baru.
Selain pembentukan program kerja, rapat yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Tual Adam Rahayaan ini juga membahas kesiapan sarana prasarana, sistem pengawasan ekspor dari Kota Tual, progres regulasi sektor perikanan tangkap dan sistem pusat pengendalian pengawasan perikanan.
Hari Setiayadi juga berkesempatan memaparkan realisasi penerimaan devisa ekspor yang diperoleh Kota Tual dari sektor ekspor periode tahun 2015 - 2021 yang tercatat melalui Bea Cukai Tual. “Kota Tual pernah menjadi lumbung ikan, ini merupakan potensi yang besar sehingga diharapkan dengan sinergi semua pihak mampu mendorong peningkatan ekspor langsung dari Kota Tual,” imbuhnya.
Sisi lain, Bea Cukai Ternate turut hadir dalam focus group discussion (FGD) penyusunan strategi peningkatan kesejahteraan petani kelapa di Provinsi Maluku Utara.
Melalui program ‘Parapara Emas’ yang digagas oleh Kepala Dinas Pertanian Maluku Utara M. Rizal Ismail, Pemprov Maluku Utara berupaya menyusun kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di sana.
Untuk mendukung program ini, Pemprov Maluku Utara telah membuat draf peraturan gubernur yang diharapkan mampu menjadi payung hukum pelaksanaan program ini.
“FGD ini diharapkan menjadi wadah diskusi antara kami dan stakeholder dalam penyusunan unsur-unsur pada draf pergub ini, sehingga dapat menciptakan peraturan yang sesuai dan menampung aspirasi semua pihak,” ungkap M. Rizal.
Bea Cukai Ternate berharap program ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor produk kelapa dan turunannya dari Maluku Utara, sehingga akan berpengaruh positif terhadap peningkatan ekonomi di wilayah setempat. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy