jpnn.com, MERAUKE - Penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh positif sampai Juli 2022 dengan total penerimaan Rp 185,1 triliun atau 61, persen dari target dan tumbuh 31,1 persen year on year (yoy).
Hal ini didorong oleh tren positif dari bea masuk, resiliensi performa cukai, serta kinerja meyakinkan dari bea keluar.
BACA JUGA: Gencarkan Program CVC, Bea Cukai Kunjungi Pelaku Usaha Berpotensi Ekspor
Realisasi bea keluar sampai Juli 2022 tumbuh 97,8 persen, sedangkan secara bulanan tumbuh 206,4 persen jika dibandingkan dengan Juli 2021.
Kinerja positif dari bea keluar ini dipengaruhi peningkatan ekspor komoditas crude palm oil (CPO) dan turunannya.
BACA JUGA: Bea Cukai Bersama BNN dan Pemda Tingkatkan Pemberantasan Narkoba
Selain itu, ekspor komoditas dan produk manufaktur unggulan nasional terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi sejalan dengan permintaan pasar.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengungkapkan pertumbuhan ekspor yang positif ini perlu dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
BACA JUGA: Bea Cukai Membantu Pelaku UMKM Mengekspor Produk di Pasar Global
“Salah satu upaya Bea Cukai dalam mendukung kinerja ekspor adalah sinergi dengan berbagai instansi terkait, seperti pemerintah daerah maupun organisasi nonpemerintah,” katanya.
Sinergi ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi, forum diskusi, dan asistensi prosedur ekspor terhadap pelaku industri.
Di Merauke, Bea Cukai Merauke bersama unit eselon I lain di Kementerian Keuangan dan Pemuda Merauke Inspiratif (PMI) melaksanakan sosialisasi dengan tema UMKM Naik Kelas.
Kegiatan ini berlangsung di Rumah Kreatif BUMN Merauke pada Senin (25/7) dengan diikuti para pelaku UMKM di wilayah Merauke.
Sementara itu, Bea Cukai Ambon bersinergi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian Maluku, serta Karantina Pertanian Ambon untuk melaksanakan rapat pembahasan persiapan rencana ekspor komoditas pala PT Banda Rempah Organik, Rabu (10/8).
Kegiatan ini bertujuan mendorong pelaksanaan ekspor di sektor pertanian. Selain pala, rencananya, PT Banda Rempah Organik mengekspor produk pertanian berupa cengkeh, kayu manis, dan vanili.
Selanjutnya, Bea Cukai Ambon menghadiri rapat implementasi percepatan direct call export komoditas kelautan dan perikanan Maluku, Jumat (12/8).
Rapat ini dihadiri Bea Cukai Kanwil Maluku, Ambon, Tual, dan berbagai instansi daerah terkait di wilayah Maluku.
Pertemuan ini berhasil membuahkan kesepakatan untuk menyusun agenda aksi spesifik dalam bentuk forum kolaborasi desk implementasi percepatan ekspor sektor kelautan dan perikanan Provinsi Maluku.
Kolaborasi ini dilaksanakan untuk menyiapkan volume dan mutu produksi, keperluan logistik, perizinan, permodalan, dan ketersediaan peti kemas oleh semua instansi terkait di Maluku.
Lebih lanjut, Bea Cukai Ambon turut menggelar asistensi dan koordinasi dengan Pemkab Maluku Tengah dan para pelaku UMKM terkait kegiatan ekspor, Senin (15/8).
Poin yang dibahas oleh Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon dalam kegiatan koordinasi terkait pemetaan peningkatan pelaku usaha UMKM yang dapat didorong untuk ekspor serta pembahasan beberapa hambatan pelaku usaha di Pulau Banda.
“Bea Cukai berkomitmen terus memberikan asistensi ekspor bagi para pelaku usaha dalam negeri sehingga dapat meningkatkan daya saing dan memiliki kesempatan mengembangkan usahanya hingga pasar internasional. Melalui sinergi antarinstansi ini, harapannya dapat memunculkan potensi ekspor dari pelaku UMKM di wilayah Merauke dan Ambon,” ucap Hatta. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi