Beberapa Menteri Sibuk Berkampanye Demi Pilpres 2024, Pengamat: Seharusnya Mundur

Jumat, 13 Mei 2022 – 17:05 WIB
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga. Foto: Dokpri for jpnn.com.

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga turut berkomentar perihal beberapa menteri yang disebut-sebut sibuk berkampanye dibanding menjalankan tugasnya membantu Presiden Joko Widodo.

Menurut Jamiluddin, menteri yang teridentifikasi berkampanye untuk Pilpres 2024 seharusnya mundur dari kabinet Jokowi.

BACA JUGA: Luhut Binsar Pimpin Komite Kereta Cepat, Jamiluddin Ritonga: Serba Bisa atau

Jamiluddin lantas membeberkan dua penyebabnya.

Pertama, kata dia, menteri yang bersangkutan sudah tidak akan fokus lagi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya (tupoksi).

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Menteri yang Punya Konflik Kepentingan Sebaiknya Mengundurkan Diri

"Hal itu tentunya akan memengaruhi kinerja sang menteri," kata Jamiluddin dalam keterangannya kepada JPNN.com, Jumat (13/5).

Jamiluddin menilai para menteri yang fokus melaksanakan tupoksinya, kinerjanya tidak terlalu signifikan.

BACA JUGA: Catat, Prabowo Takkan Tinggalkan Jokowi Meski Bersiap untuk Pilpres 2024

Oleh karena itu, lanjut dia, masuk akal kalau kinerja para menteri diragukan bila mereka ikut kampanye.

"Rakyat akan keberatan bila menteri bekerja tidak fokus pada tuposinya. Sebab, menteri digaji dari uang rakyat," ujar Jamiluddin

Penyebab kedua, lanjut dia,  sulit memisahkan penggunaan dana dan fasilitas yang dipakai sang menteri saat kampanye.

Jamiluddin lantas bertanya selama kampanye sang menteri menggunakan dana dan fasilitas kementerian atau pribadi/partai politiknya.

"Sang menteri akan sulit memisahkan anggaran yang digunakan untuk biaya akomodasinya saat berkampanye di suatu tempat. Hal ini merugikan negara bila anggarannya diambil dari kementeriannya," ujar Jamiluddin.

Mantan dekan Fikom IISIP itu menilai kedua penyebab tersebut tampak sulit diatasi para menteri yang teridentifikasi kampanye.

Atas dasar itu, menteri yang berkampanye layak mengundurkan diri.

"Kalau menteri tersebut tidak mengundurkan diri, seharusnya Presiden Joko Widodo yang memberhentikannya. Masalahnya, apakah Jokowi berani memberhentikan para menterinya?," pungkas Jamiluddin.

Setidaknya ada empat orang menteri yang diisukan maju dalam pemilihan presiden pada 2024.

Keempat menter itu ialah Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (cr3/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler