Beberapa Mitra Langsung Bertransaksi Menggunakan Authenium dan Agenia

Selasa, 31 Desember 2019 – 05:50 WIB
Authenium dan Agenia. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Authenium, platform blockchain dan smart contract berskala massal, serta Agenia , ekosistem pengadaan (procurement) digital, berhasil melakukan transaksi rantai pasok otomatis (supply chain automation) pertama di dunia untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Pada acara peluncuran, beberapa mitra telah menggunakan Authenium dan Agenia untuk melakukan transaksi.

BACA JUGA: Peringatan Bagi Pelaku UMKM dari Badan Siber dan Sandi Negara

Pewaralaba donat dan kopi Da’im Donuts membeli bahan baku secara digital dari grup agribisnis terkemuka di Asia, Wilmar International Limited. Da’im Donuts dan dua terwaralaba Da’im Donuts lainnya menjadi saksi kemudahan penggunaan fasilitas pemesanan otomatis untuk produk campuran adonan donat.

Agenia adalah aplikasi pertama yang menggunakan teknologi smart contract Authenium untuk otomatisasi rantai pasok dalam ekosistem pengadaan digital. Sementara Da’im Donuts adalah waralaba yang berkembang pesat dengan 207 terwaralaba, 154 barang inventaris, 18 titik distribusi, dan 28.000 pelanggan online di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: UMKM Perlu Pendampingan Agar Lebih Maju dan Produktif

“Bisnis kami berkembang pesat tapi hal itu membuat kami pusing. Pembelian bahan dan distribusi produk kepada pembeli langsung dan terwaralaba menjadi sulit untuk ditangani,” ungkap Imam Munasir, pemilik Da’im Donuts dalam siaran persnya, Senin (30/12).

Imam Munasir menambahkan, Agenia menyediakan kemudahan dalam pengelolaan stok barang dalam waktu singkat. Pembelian otomatis Agenia memberikan kepastian bagi para terwaralaba untuk mendapatkan bahan yang tepat di waktu yang tepat dengan kesepakatan yang tepat.

Sistem pengelolaan stok barang terdistribusi milik Agenia dilengkapi dengan smart contract Authenium yang secara otomatis dapat membuat order pembelian, tagihan, order pengantaran, pelacakan, konfirmasi, instruksi pembayaran serta penanganan hutang piutang.

Lalu persetujuan dalam transaksi dipermudah dengan digital signature sesuai dengan PIN, sandi, atau sidik jari pada ponsel pintar. Efisiensi maksimum didapatkan melalui persetujuan otomatis antar aplikasi yang dikendalikan oleh smart contract.

Di Agenia, setiap jenis aturan pembayaran dan perpajakan bisa disesuaikan dalam smart contract Authenium. Ketika transaksi berhasil dilakukan, setiap pihak dalam rantai pasok akan mendapatkan kompensasi sesuai dengan perhitungan harga, diskon, rabat, dan pajak yang telah ditentukan secara otomatis. Mitra layanan uang elektronik dan payment gateway mengeksekusi transfer dana antar rekening bank atau dompet digital.

“Saat ini paradigma paling elegan dalam melayani transaksi ekonomi skala massal [miliaran pelaku] adalah penggunaan jutaan smart contract yang berkolaborasi secara otomatis dengan protokol yang tepat,” ujar Rusmin Dirgantoro, Chief Protocol Architect dari Authenium.

Indonesia menjadi negara pertama yang ditargetkan Authenium dan Agenia karena merupakan rumah dari 56.5 juta UMKM dan salah satu negara dengan kepadatan UMKM tertinggi di dunia. Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5.17% pada 2018, UMKM berkembang lebih cepat setinggi 9.3%.

Pemerintah saat ini juga berkomitmen mengembangkan UMKM menjadi lebih mumpuni dalam hal digital dan mendukung mereka agar dapat dilayani oleh platform pasar online.

Peluncuran ini menjadi sejarah keberhasilan transaksi blockchain dan smart contract. Kini masyarakat UMKM dapat berkolaborasi dalam rantai pasok yang otomatis, lebih efisien, handal, dan aman, dengan biaya yang lebih rendah. Manfaat industrial automation yang tadinya hanya dinikmati perusahaan besar, sekarang dapat dinikmati semua orang. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler