jpnn.com - POLRESTABES Surabaya terus mendalami kasus ekspos prostitusi online yang baru dibongkar pada Jumat (15/8) oleh Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter). Salah satu mucikari yang dibekuk dalam dunia esek-esek model baru itu, Galih Pratama mengaku bahwa pelangganya bukan hanya pengusaha dan orang biasa. Menurutnya, banyak juga pejabat yang menjadi pelanggan setia yang sering "jajan" dengan PSK yang ditawarkannya.
”Ada pejabat di Surabaya ini, tapi saya tidak hafal namanya. Yang hafal teman saya,” kata Galih. Jadi, biasanya Galih membawa seorang perempuan penjaja cinta yang siap dijual ke sebuah hotel. PSK itu lantas diinapkannya beberapa hari di sana. Nah, Galih pun melakukan ekspo beberapa hari dengan melakukan penawaran melalui website atau blackberry. "Ekspo itu artinya bahwa dia bisa melakukan pelayanan tiga hari di kamar hotel tersebut,” ujar Papi Piesank kepada polisi.
BACA JUGA: Mahasiswi, SPG dan Remaja Cantik Ditawarkan Rp 750 Ribu
Perempuan yang ditawarkan Piesang pun dijamin masih muda dan cantik. Ada yang berstatus mahasiswa, SPG, atau remaja-remaja yang butuh uang untuk membeli gadget. ”Tarif Rp 750 ribu untuk satu pelanggan,” ujar Galih yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan minimarket tersebut.
Cara pembayarannya, pelanggan menyetor Rp 200 ribu terlebih dahulu melalui rekening Galih. Sisanya yang Rp 550 dibayar saat eksekusi. Dari uang Rp 550 ribu itu, Rp 100 ribu diberikan kepada mucikari aslinya. ”Bagian untuk Galih atau Papi Piesank ini, ya, Rp 200 ribu itu,” jelas Sumaryono.
BACA JUGA: Prostitusi Ekspose Online Berawal dari Forum Antarmucikari
Prostitusi online bermodel ekspo tersebut dibongkar polisi Jumat lalu (15/8). Ketika itu, polisi menyamar sebagai customer setelah melakukan penyelidikan hampir sebulan.
Polisi yang menyamar itu memesan untuk slot awal pada pukul 10.00. Uang muka pun sudah ditransfer ke Papi Piesank.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Ekspo Prostitusi Online
Tapi, saat tiba giliran polisi yang menyaru customer tersebut, waktunya tidak dimanfaatkan meski sudah berada di hotel. Itu memang disengaja untuk penyanggongan.
Begitu slot yang sudah di-booking tersebut tidak digunakan, perempuan panggilan lalu memberi tahu Papi Piesank untuk segera menghubungi pemesan berikutnya.
Nah, saat pelanggan berikutnya masuk kamar hotel itulah, polisi melakukan penggerebekan. Saat itu polisi mengamankan sebut saja Melati, 23, asal Solo bersama teman kencannya. Tapi, keduanya kemudian dipulangkan.
Namun, sebelum memulangkan mereka, polisi memancing Papi Piesank datang ke hotel. Caranya, memanfaatkan Melati untuk menghubungi Papi Piesank agar segera mengantarkan obat ke hotel lantaran Mrs V-nya terluka.
”Begitu dia datang pukul 18.00, kami langsung mengamankannya. Kini kami pun berusaha memburu mucikari lainnya,” ujar Kade. (fim/mas/ib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil, Diganjar 15 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi