Beda Nasib Warga Indonesia dan China soal Mudik, Tahun Lalu Tidak Begini

Minggu, 01 Mei 2022 – 16:18 WIB
Sejumlah wisatawan bersiap menaiki kereta api cepat dari Stasiun Turban, Daerah Otonomi Xinjiang, China, April 2021. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Saat jutaan warga Indonesia menikmati mudik lebaran pertama sejak pandemi COVID-19 menyerang dunia, pemerintah China malah berusaha sekuat tenaga menghalangi rakyatnya pulang kampung selama liburan Hari Buruh.

Situasi ini berbanding terbalik dengan 2021 lalu ketika pemerintah Indonesia masih melarang mudik lebaran, sementara China mengizinkan warganya berwisata dan pulang kampung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat

BACA JUGA: Dirut Jasa Raharja: Alhamdulillah Pemberangkatan Peserta Mudik, Tertib, Aman dan Lancar

Kementerian Transportasi China (MTC) memperkirakan pemudik dan pelaku perjalanan lainnya selama musim libur Hari Buruh tahun ini bakal anjlok sekitar 62 persen dibandingkan dengan momentum yang sama pada tahun lalu.

Penurunan itu menyusul larangan dari beberapa pemerintah daerah kepada warganya agar jangan meninggalkan rumah selama musim libur Hari Buruh untuk menghindari meluasnya COVID-19 gelombang terbaru.

BACA JUGA: Pastikan Pasokan Listrik Aman Saat IdulFitri Hingga Arus Balik Mudik Lebaran, PLN Siaga 24 Jam

Sebagai perbandingan, pemerintah Indonesia memprediksi 85 juta orang akan melakukan perjalanan mudik selama libur lebaran. Tahun lalu, kebijakan ketat pemerintah berhasil menekan jumlah pemudik lebaran hingga 1,5 juta jiwa saja.

Jumlah penumpang pesawat selama libur Hari Buruh tahun ini sekitar dua juta atau turun 77 persen dibandingkan tahun lalu, demikian regulator penerbangan sipil China dikutip media setempat, Sabtu.

BACA JUGA: Warga Mudik, Tim Kalong Polres Jember Bergerak Menjaga Permukiman

Libur Hari Buruh di China berlangsung mulai Jumat (29/4) hingga Kamis (5/5).

Sejak Kamis (28/4) hingga Kamis (5/5), kereta api China diperkirakan hanya bisa melayani 32 juta penumpang.

Bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 117 juta penumpang.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menginstruksikan agen-agen perjalanan untuk tidak menjual paket wisata dari dan ke daerah-daerah berkategori risiko sedang hingga risiko tinggi COVID-19.

Sementara di Beijing yang sedang menghadapi gelombang kasus COVID-19 menutup sementara semua tempat hiburan dan objek wisata selama liburan Hari Buruh.

Badan Perfilman Kota Beijing, Jumat (29/4) malam, mengumumkan penutupan semua gedung bioskop di wilayah Ibu Kota itu mulai Sabtu hingga Rabu (4/5).

Otoritas kesehatan Beijing pada Jumat melaporkan 34 kasus baru COVID-19.

Setelah menggelar tes massal putaran kedua di 11 distrik, tercatat 228 kasus positif di Beijing.

Sejak munculnya gelombang terbaru pada akhir pekan lalu, warga Beijing diwajibkan melakukan tiga kali tes PCR dalam sepekan. (ant/dil/jpnn)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler