PASANGAN McLaren-Mercedes, Jenson Button dan Lewis Hamilton, kemarin (11/9) gagal meraih pole position di MonzaTapi, keduanya mendapat sorotan khusus
BACA JUGA: Rebut Pole Position, Alonso Jaga Peluang Champion
Sebab, keduanya mengendarai mobil dengan setting yang berbeda ekstremDi Monza, yang punya karakter supercepat (penuh trek lurus), mobil F1 umumnya menggunakan sayap seminimal mungkin
BACA JUGA: Taka Janji Kembali ke Persebaya
Tidak perlu banyak downforce (daya tekan), yang penting minim drag (tahanan angin) dan melaju sekencang mungkin di trek lurus.Tahun ini, McLaren menjadi pionir pemakaian F-duct
BACA JUGA: Terlilit Skandal Skandal, Rooney Absen
Ketika pembalap menutup lubang saluran itu secara manual (dengan tangan atau lutut), maka angin ke sayap belakang tertahan (stall), membuat mobil bisa melaju lebih cepat di trek lurusKetika saluran dibuka, sayap belakang berfungsi "normal," punya downforce tinggi dan membuat mobil menikung secepat mungkin.Di Monza, McLaren rupanya bingung, pakai F-duct atau tidakKalau pakai F-duct, maka harus tetap pakai sayap besar, dan itu justru membuat top speed tidak maksimal di MonzaMeski dampak positifnya, mobil jadi menikung lebih cepat (atau lebih mudah dikendalikan).
Akhirnya, mereka memutuskan memakai dua mobil dengan setelan berbedaButton tetap pakai F-duct, Hamilton pakai sayap kecilHasilnya? Tidak jauh bedaKeduanya bergantian mencatat waktu lebih baik saat latihanNamun, saat kualifikasi, Button dapat posisi lebih baik sementara Hamilton membuat kesalahan (karena mobil lebih sulit dikendalikan?).
Tapi, andai Hamilton tidak bikin kesalahan, bisa saja hasilnya berbedaSebab, top speed Hamilton memang lebih tinggi dari ButtonDan bos McLaren, Martin Whitmarsh, sudah mengakui kalau tanpa F-duct mobil justru lebih cepat di trek lurusSampai 8 km/jam lebih cepat!
Dalam lomba hari ini, kita akan melihat, apakah McLaren tetap memakai dua mobil dengan setelan berbedaDan saat lomba nanti, kita lihat, siapa yang lebih mudah menyalip lawanButton dengan F-duct, atau Hamilton dengan sayap tipis.
Button sendiri mengaku senang dengan pilihannya tersebut"Saya jadi punya lebih banyak downforceJadi bisa mengerem lebih dekat (ketikungan), bisa melaju lebih cepat di tikunganBeda dengan low downforce, yang sangat cepat di trek lurus tapi harus hati-hati di tikungan," tandas sang juara dunia 2009 usai kualifikasi kemarin(aza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Defoe Absen Tiga Bulan
Redaktur : Tim Redaksi