Bedah Persaingan Apparel Lokal dan Asing di Liga 1 2018

Kamis, 04 Januari 2018 – 01:17 WIB
Bonek menyerbu Persebaya Store yang terletak di lobby Graha Pena, Surabaya. Foto: M. Syafaruddin/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Liga 1 musim 2018 tidak hanya menjadi persaingan antartim peserta.

Kompetisi tertinggi sepak bola tanah air itu juga menjadi adu gengsi antara apparel lokal dan asing.

BACA JUGA: Mengintip Sepak Terjang Klub Indonesia Jual Merchandise Asli

Beberapa klub memilih menggunakan apparel lokal. Sebagian lainnya memilih apparel asing.

Salah satu klub yang bekerja sama dengan apparel lokal adala Persija Jakarta.

BACA JUGA: Ini Prediksi Formasi Persib Bandung 2018, Menakutkan!

Tim berjuluk Macan Kemayoran itu menggunakan apparel Specs.

Sebelumnya, Persija bekerja sama dengan apparel lokal lainnya, League, selama tiga musim.

BACA JUGA: Pelatih Persija Ogah Rekrut Pemain Timnas U-23

“Sebenarnya, kami cukup puas dengan League,” ujar Direktur Utama Persija Gede Widiade kepada Jawa Pos, Selasa (2/1).

Menurut Gede, ada beberapa kondisi yang membuat timnya beralih ke brand baru. 

Dengan basis suporter yang melimpah, manajemen Persija memiliki nilai tawar lebih kepada Specs.

Mereka tidak mengeluarkan sepeser pun uang untuk kebutuhan perlengkapan pertandingan.

“Total kami dapatkan 5.000 piece produk,” tambah pria berkacamata itu.

Persija mendapat jersey pertandingan, jersey latihan, jaket, kaus kaki, jersey ofisial, kaus polo hingga tas.

Untuk urusan jersey koleksi suporter, manajemen Persija juga mendapatkan kepastian sekitar sepuluh ribu kaus dari Specs.

Selanjutnya, giliran Jakmania selaku suporter Persija yang akan menjadi ujung tombak distribusi.

“Alokasinya 50 persen buat store, 30 persen untuk Jakmania pusat, sisanya kembali ke manajemen,” sebutnya.

Harga per kaus juga relatif terjangkau, yakni di kisaran Rp.150 ribu.

 “Poinnya, kami ingin memberdayakan Jakmania, hasilnya maksimal semusim Liga 1 2017 lalu,” lanjut Gede.

Penetrasi apparel luar negeri juga berembus kencang pada masa persiapan kali ini. Umbro, apparel asal Inggris, sudah menggaet Barito Putera dan PSM Makassar.

“Pertimbangan kami karena mereka adalah dua klub yang besar di daerah masing-masing. Kami ingin membantu urusan merchandise klub seperti layaknya klub Eropa,” terang CEO Umbro Indonesia Ryan Ghozali.

Mekanisme apparel asing ini agak sedikit berbeda. Distribusi jersey untuk kelompok suporter akan dijalankan bersama dengan manajemen klub yang bersangkutan. (nap)

 

Apparel klub Liga 1:

Arema FC (Specs, Indonesia)

Bali United (Manajemen)

Barito Putera (Umbro, Inggris)

Bhayangkara FC (Superior, Indonesia)

Borneo FC

Madura United (MBB, Indonesia)

Mitra Kukar (Salvo, Indonesia)

Persebaya (Manajemen)

Persela*

Perseru (Noij Sportwear, Indonesia)

Persib (Sportama, Manajemen)

Persija (Specs, Indonesia)

Persipura (Specs, Indonesia)

PS TNI (MBB, Indonesia)

PSIS * - -

PSM (Umbro, Inggris)

PSMS* - -

Sriwijaya FC (Calci, Indonesia)

 

Sumber: diolah dari berbagai sumber

*) Belum putuskan apparel

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persija Tak Pasang Target Tinggi di Suramadu Cup 2018


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler