Begal Motor Dibakar, Lihat Tato di Tangan Jenazah Ibu Surimah Menangis

Jumat, 27 Februari 2015 – 05:56 WIB
Seluruh wilayah kepolisian di DKI Jakarta Rabu malam (25/2) hingga Kamis dini hari (26/2) mengadakan razia serentak untuk mengantisipasi begal motor. Foto: Haritsah Almudatsir/Jawa Pos

jpnn.com - TANGSEL – Begal motor yang dibakar hidup-hidup oleh warga Jalan Masjid Baitul Haqim, RT 02/03, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Selasa lalu (24/2) ternyata bernama  Hendriansyah.

Kamis (26/2) tiga orang mendatangi RSUD Tangerang dan membenarkan bahwa korban adalah anggota keluarganya.

BACA JUGA: Ahok: Saya Tidak Akan Tega Makan Duit Rakyat

Di antara tiga orang tersebut, ada perempuan bernama Surimah. Tangis perempuan 49 tahun itu pecah setelah melihat tato GBR di salah satu tangan korban. Dia mengenali sebagai tato anaknya, Hendriansyah.

Dia pun buru-buru melengkapi berkas administrasi dan membawa jasad yang 40 persen hangus tersebut. ”Iya, mau saya bawa ke rumah,” jawabnya singkat sambil menahan tangis.

BACA JUGA: Inilah Salah Satu Anggaran Siluman yang Dimaksud Ahok

Surimah menolak diwawancarai. Dia meninggalkan rumah sakit dan langsung menuju rumahnya di Jalan Inpres 5 No 36 RT 04/06, Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.

Kejadian sore itu dibenarkan Kapolsek Pondok Aren Komisaris Polisi Bachtiar Alfonso. Setelah meminta keterangan, pihak polsek mengizinkan keluarga korban untuk memakamkan jenazah.

BACA JUGA: DPRD Tegaskan Hak Angket Bukan untuk Makzulkan Ahok

Kapolsek menambahkan, pelaku diduga merupakan residivis kambuhan yang melakukan aksi begal di wilayah Jabodetabek. Hingga kini, polsek masih memburu tiga rekan korban sekaligus mencari keterkaitan Hendriansyah dengan salah satu geng motor. ”Kami masih selidiki karena berbagai kemungkinan bisa terjadi,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Hendriansyah dibakar warga setelah gagal membegal pasangan suami istri di Jalan Masjid Baitul Rahim, Kelurahan Pondok Jaya, Pondok Aren Tangerang Selatan, Selasa pukul 00.15.

Dia jatuh karena korban melawan, bahkan merebut samurai yang diacungkannya. Saat terjatuh itulah, warga menangkap dan memukulinya. Setelah itu, membakarnya hidup-hidup.

Sementara itu, perang terhadap begal terus digaungkan polisi. Operasi cipta kondisi dilakukan di seluruh wilayah, termasuk Jakarta Timur. Dari hasil operasi kemarin (26/2), Polres Metro Jaktim menyita senjata tajam, narkoba, dan puluhan motor tanpa surat lengkap. Operasi dilaksanakan pada pukul 22.30–01.30.

Kasubbaghumas Polres Metro Jaktim Kompol Sri Bhayakari menjelaskan, sasaran razia adalah curas. Termasuk begal, curat, curanmor, perjudian, calo, pengamen, miras, kepemilikan senjata tajam (sajam), dan lainnya. Menurut dia, operasi diadakan di depan Lapas Cipinang dan GOR Otista. Hasilnya, seorang pemakai ganja dengan barang bukti satu linting dibekuk.

Kapolda Metro Jaya Irjenpol Unggung Cahyono menuturkan, untuk menekan begal, 360 anggota polda disebar ke daerah perbatasan. Mereka terdiri atas anggota intel, reskrim, krimsus, dan narkoba. Tujuannya, membantu polres dan polsek, termasuk Polres Metro Depok. Jumlahnya diperkirakan sebanyak satu satuan setingkat kompi (SSK).

Awal tahun ini, polisi menangkap 48 begal motor yang meresahkan masyarakat. Tujuh di antaranya tewas karena melawan saat akan ditangkap. Ada beberapa barang bukti yang disita. Perinciannya, 140 motor hasil kejahatan, 21 mobil, dan 14 senjata api.

’’Kami juga sudah memetakan lokasi rawan begal. Ada 16 lokasi yang tersebar di Depok, Tangerang, dan Bekasi,’’ ujarnya. (all/nug/yuz/mby/c7/any)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Saya tak Ikhlas APBD Dipermainkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler