Begal Sepeda Marak di Jakarta, Jangan Bersepeda Sendirian!

Jumat, 23 Oktober 2020 – 06:21 WIB
Petugas Dishub DKI Jakarta saat memasang jalur pembatasan jalur sepeda di kawasan Sudirman, Jakarta. Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono meminta para pesepeda di ibu kota makin waspada terhadap aksi penjambretan atau begal sepeda.

Dia mengingatkan agar saat bersepeda sebaiknya tidak sendiri, tetapi berkawan, minimal berdua.

BACA JUGA: Apes! Penjambret Pesepeda Terciduk di Menteng, Nih Tampangnya

"Para pengendara sepeda tetap memperhatikan waktu dan tempat pada saat berolahraga, jika memang sepi sekali, kalau bisa bersama-sama jangan sendirian," kata Kombes Budi.

Menurut Budi, pelaku kejahatan biasanya berani melakukan tindak kejahatannya apabila melihat korbannya sendirian.

BACA JUGA: Viral Pesepeda Masuk Tol Jagorawi, Begini Kronologinya

"Kalau bisa bersama-sama, minimal berdua, sehingga saling menjaga," ujar Budi.

Terkait aksi penjambretan terhadap pesepeda yang belakanga ini marak terjadi, Budi mengatakan pihaknya tidak akan melarang masyarakat untuk berolahraga sepeda.

BACA JUGA: Jalani Pemeriksaan Usai Nyaris jadi Korban Begal, Anjasmara Kabarkan Kondisinya

Namun, lanjut dia, para pesepeda hendaknya memperhatikan hal-hal untuk mewaspadai tindak kejahatan tersebut.

Polres Metro Jakarta Selatan telah membantu satgas gabungan antibegal untuk mencegah penjambretan ponsel maupun penjambret pesepeda.

Satgas tersebut terdiri atas dua tim yakni tim pencegahan dan tim penindakan.

Tim pencegahan terdiri dari patroli terbuka dan pengamanan.

"Kami akan mengetatkan pencegahan dengan menempatkan personel anggota di tempat-tempat yang rawan," kata Budi.

Dia menambahkan, dengan pembentukan satgas itu, pihaknya fokus untuk melakukan pengetatan pengamanan di tempat-tempat yang kerap dilewati pesepeda dan melakukan pengungkapan tindak pidananya.

Waka Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Agustinus Agus Rahmanto menambahkan, pembentukan satgas ini untuk memberikan rasa tenang kepada masyarakat di wilayah Jakarta dalam beraktivitas sepeda.

Melalui satgas ini, Polres Metro Jakarta Selatan berupaya mempersempit ruang gerak pelaku dan tengah berupaya mengungkap pelaku kejahatan terhadap pesepeda yang telah terjadi.

Menurut Agus, begal sepeda menjadi jenis kejahatan baru karena di masa pandemi ini olahraga sepeda menjadi banyak digemari, selain itu harga sepeda yang digunakan tidaklah murah.

"Ketika PSBB ini cari sepeda susah, olahraga yang digemari sekarang adalah gowes itu fakta, dan sepedanya harganya bukan 'kaleng-kaleng' juga fakta itu," katanya.

Jadi, tambahnya, hal itu menjadi salah satu pemancing jenis kejahatan baru dengan sasaran orang berduit.

"Rata-rata, kalau sepedanya bagus berarti yang dibawanya barang-barang mahal, maka hindari itu," kata Agus.

Untuk itu, Agus juga mengimbau para pesepeda untuk tidak menggunakan pakaian atau aksesoris yang mencolok seperti memakai gawai yang dipasang atau digantung di sepeda atau di lengan.

Beberapa kasus begal sepeda terjadi di wilayah Jakarta Selatan, pertama pada Juni 2020, seorang pesepeda yang pulang ke rumahnya pada pukul 02.00 WIB dibegal oleh pengendara sepeda motor di Jalan Panglima Polim.

Kejadian percobaan begal sepeda juga dialami salah seorang artis di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan beberapa hari yang lalu.

Kedua kasus itu juga tengah ditangani Polres Metro Jakarta Selatan untuk pengungkapan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler