Begini Cara Agus Menghabisi Nyawa Gadis Cantik di Semarang, Oh, Betapa Sadisnya

Jumat, 20 November 2020 – 15:44 WIB
Agus (kanan, depan), pelaku pembunuhan terhadap gadis cantik di Semarang, Foto: Nuchamim/Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com, SEMARANG - Kasus pembunuhan seorang gadis cantik bernama Emy Listiyani (26) di Gunungpati, Kota Semarang kian terang benderang.

Setelah korban yang merupakan warga Kampung Ngabean, Gunungpati itu ditemukan tak bernyawa, Jumat (13/11) pagi, pelaku bernama Agus S pun telah ditangkap.

BACA JUGA: Motif Agus Membunuh Gadis Cantik di Semarang Terungkap, Kebangetan..

Dari informasi yang dihimpun awak Radar Semarang, Agus mengeksekusi Emy di kamar indekosnya, bukan di tepi jalan di mana korban ditemukan.

Gadis cantik itu dieksekusi dengan cara dipatahkan bagian lehernya.

BACA JUGA: Kerabat dari Gadis Cantik Korban Pembunuhan di Semarang Penasaran

“Informasinya, leher korban dipiting pakai tangan oleh tersangka, sampai leher korban patah,” kata salah seorang anggota Polrestabes Semarang kepada Radar Semarang.

Agus nekat membunuh perempuan yang pernah menjadi pujaan hatinya lantaran terkait utang piutang.

BACA JUGA: 7 Fakta Gadis Cantik Korban Pembunuhan di Semarang, Nomor 5 Masyaallah

Setelah membunuh korban, Agus membuang jenazah Emy ke semak-semak di tepi Jalan Pramuka, di wilayah Kelurahan Sumurrejo, Kecamatan Gunungpati.

Saat membawa jenazah korban ke lokasi yang sepi itu, tersangka meletakkan tubuh korban di Honda Beat yang dikendarai.

"Untuk mengelabui, tersangka melakukan rekayasa seolah-olah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas,” katanya.

Sumber ini juga mengatakan, tersangka dengan korban pernah menjalin hubungan.

Agus sendiri telah beristri yang tinggal di tempat asalnya di Lombok.

Di lingkungan rumah korban, Emy dikenal orang yang baik dan tidak sombong.

Parasnya yang cantik, membuat Emy dikenal sebagai kembang desa.

“Iya, dia kembang desa, paling cantik, pendiam. Dari kecil memang sudah kelihatan cantik. Sekali ngomong bikin ketawa. Teman-temannya senang. Tidak sombong. Orangnya asyik,” ungkap Ketua RT 1 RW 4, Hadi Pramono.

“Kalau dilihat dari segi ekonomi, ya cukuplah. Sudah kerja, uang cari sendiri. Rajin bekerja. Tidak pernah mengeluh, kekurangan apa ya tidak ngeluh,” lanjutnya.

Hadi mengakui, hampir setiap hari melihat sekilas Emy berangkat dan pulang kerja.

Akses jalan menuju rumah Emy melewati depan rumah Hadi. Tempat tinggalnya juga hanya berjarak kurang lebih 20 meter.

“Dia aktif di karang taruna. Kumpul dengan remaja dan kerja bakti," katanya. (mha/aro/bas)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler