7 Fakta Gadis Cantik Korban Pembunuhan di Semarang, Nomor 5 Masyaallah

Selasa, 17 November 2020 – 08:59 WIB
Emy Listiyani, semasa hidup. Foto: diambil dari Radar Semarang

jpnn.com, SEMARANG - Gadis cantik bernama Emy Listiyani itu kini telah tiada.

Warga Kampung Ngabean RT 4 RW IV Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang itu ditemukan tewas di tepi Jalan Pramuka, Kelurahan Sumurrejo, Gunungpati, Jumat (13/11) pagi.

BACA JUGA: Puntung Rokok jadi Petunjuk Terbongkarnya Pembunuhan Gadis Cantik di Semarang

Emy diduga menjadi korban pembunuhan. 

Polrestabes Semarang pun telah menangkap tersangka, dan kini sedang dalam pemeriksaan.

BACA JUGA: Gadis Cantik Korban Pembunuhan di Semarang Meninggalkan Kertas di Dalam Al-Quran, Isinya Bikin Terenyuh

Dari kasus pembunuhan Emy tersebut, terdapat sejumlah fakta, beberapa di antaranya sangat mengharukan lantaran terkait dengan sosok Emy yang baik hati hingga rajin mengaji.

Berikut beberapa fakta tersebut,

BACA JUGA: Pengin Nikah Bulan Depan, Gadis Cantik di Semarang Meninggal Dunia Secara Tragis

Pertama, ibu Emy, Siti Sakdiah menemukan lembaran kertas berisi tulisan putrinya terselip di dalam Al-Qur'an yang selalu dibaca Emy.

Siti baru mengetahui keberadaan kertas itu pada Minggu (15/11) pagi. Lembaran tersebut berisi daftar doa yang selalu dipanjatkan Emy sehabis salat lima waktu.

Di antaranya, mendoakan dirinya, kedua orang tuanya, Ibnu calon suaminya, teman-temannya, serta CV Restu Ibu tempatnya bekerja.

“Dia itu rajin mengaji setelah salat,” kata Siti kepada Radar Semarang.

Kedua, Emy yang berusia 26 tahun itu, rencananya akan menikah 13 Desember 2020. Semua persiapan sudah dilakukan.

“Cetak undangan sudah. DP katering dan dekorasi sudah dibayar. Suvenir dan APD juga sudah. Tadi uangnya dikembalikan semua,” kata Siti.

Siti membeberkan, putrinya akan menikah dengan kekasihnya bernama Ibnu Rosikin, warga Kandri, Gunungpati.

Ibnu bekerja sebagai satpam di Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes). Mereka sudah dua tahun menjalin hubungan.

Ketiga, Siti mengaku bertemu terakhir dengan Emy Kamis (12/11) pagi sekitar pukul 07.00 ketika berangkat kerja.

Emy bekerja di katering Restu Ibu, Susukan, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Ketika pulang bekerja, Emy berpamitan kepada rekan-rekannya dan atasannya. Ia bilang tidak kembali bekerja dengan alasan akan fokus ke persiapan pernikahan.

Fakta ke-4, korban sempat menghubungi ibunya melalui handphone Kamis (12/11) malam sekitar pukul 19.30.

Ia mengaku belum bisa pulang dengan cepat karena masih ada urusan. Pihak keluarga belum mengetahui urusan yang dimaksud.

“Sekitar pukul 20.30 dihubungi lewat WA sudah centang sampai sekarang. Biasanya jam 7 malam sudah ada di rumah.

Namun, saat itu tidak ada kabar,” kata Siti.

Fakta nomor lima, pihak keluarga juga telah bertemu dengan keluarga calon mempelai dan melakukan doa bersama di lokasi kejadian, Minggu (15/11).

Menurut cerita, salah satu orang yang ikut hadir 'melihat' Emy masih berada di lokasi kejadian.

“Tadi ada salah satu orang yang pintar ikut melihat dia masih di sana," ujarnya.

Orang pintar tadi mengatakan melihat Emy senyum, seperti jongkok dan ikut orang berdoa. Setelah pengajian selesai, Emy 'menghilang'.

Enam, Emy senang dengan kucing. Menurut Siti, putrinya kalau melihat kucing di jalan selalu merasa kasihan, pasti dibawa pulang untuk dipelihara.

“Dibelikan makan. Dimandikan, dikalungi," ujar Siti.

Tujuh, Emy sekarang sudah berjilbab, sudah satu tahun. (radarsemarang/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler