jpnn.com, JAKARTA - Presenter Arie Untung turut mengecam Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang telah menyudutkan agama Islam dan membiarkan penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad oleh majalah satire Charlie Hebdo.
Suami Fenita Arie itu menyampaikan kecaman dengan cara menaruh barang-barang merek asal Prancis miliknya di lantai.
BACA JUGA: Istri Kiwil Beber Fakta Terkait Kabar Pernikahan Siri Suaminya dengan Venti Figianti
Menurut Arie, brand-brand tersebut tidak layak masuk lemari miliknya.
"NGGA LAYAK. Yang sabar ya teman-teman, enggak habis-habis cobaan ini nambah yang satu ini. Karena negaranya menghina nabiku di bulan kelahirannya, barang-barang RECEHAN brand-brand Prancis ini enggak layak ada di lemari yang pemiMacronliknya sangat mencintai nabinya. Brand-brand ini kastanya langsung jadi paling rendah," ungkap Arie melalui akun miliknya yang telah terverifikasi di Instagram, Rabu (28/10).
BACA JUGA: Oh My God, Nassar Ngaku Pernah Begituan dengan Nenek 78 Tahun
Pria 44 tahun itu menilai barang-barang tersebut tidak sebanding dengan nama baik nabi.
Oleh sebab itu, Arie Untung berencana tidak akan memakai brand tersebut sebagai bentuk protes pada Presiden Prancis Macron.
BACA JUGA: Ogah Terjun ke Dunia Politik, Deddy Corbuzier: Karena Suara Gue Didengar Masyarakat
"Sambil ngingetin ini adab kebijakan negaranya ya guys, bukan orangnya, ini murni pemimpinnya saja, enggak semua orang Prancis juga setuju sama presidennya, tapi biar dia tahu impact ekonomi yang dihasilkan atas penghinaan ini," ujar pemain film Tulalit itu.
Menurut Arie Untung, banyak warga Prancis yang turut mengecam Presiden Macron.
Sebab di Prancis juga terdapat banyak pertumbuhan pemeluk agama Islam.
"Menurut data, Prancis adalah negara dengan pertumbuhan muslim terbesar di eropa bahkan masjid terbesar di eropa ada di sana, jadi warganya juga banyak yang marah kok. Kita diajarkan dilarang menghina kepercayaan lain, dengan alasan apapun dalam Islam enggak boleh (QS. al-An'am: 108)," imbuh Arie Untung.(ded/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra