jpnn.com, PONTIANAK - Bea Cukai secara kontinu berupaya mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas investasi dan ekspor nasional.
Salah satunya melalui focus group discussion (FGD) bersama pengguna jasa, seperti yang telah dilakukan di Kalimantan Barat (Kalbar) dan Jawa Tengah (Jateng).
BACA JUGA: Bea Cukai Minta Masyarakat yang Baru Kembali dari Luar Negeri Langsung Isi e-CD
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar menegaskan instansinya senantiasa mendukung perekonomian daerah melalui peningkatan ekspor nasional dan penciptaan iklim investasi yang kondusif.
"Ini sesuai fungsi Bea Cukai sebagai industrial assistance," tegas Encep dalam keterangannya, Kamis (28/12).
BACA JUGA: Lewat Talkshow, Bea Cukai Jelaskan Hal Penting Ini, Salah Satunya Cara Registrasi IMEI
Seperti yang dilaksanakan Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Kalbar mengadakan FGD dengan Pelindo Regional 2 Pontianak di Hotel Golden Tulip pada Kamis (14/12).
Adapun tema FGD ini adalah kolaborasi bersama mendukung optimalisasi operasional Pelabuhan Kijing guna mendorong pertumbuhan ekonomi Kalbar.
BACA JUGA: Aktif Mengedukasi Pelajar MTs dan SMK di Jateng dan DIY, Ini Tujuan Bea Cukai
Acara ini dihadiri sejumlah pihak, yakni Kepala Kanwil Bea Cukai Kalbar Imik Eko Putro, General Manager Pelindo Regional 2 Pontianak Hambar Wiyadi, Direktur Teknik dan Proyek PT Borneo Alumina Indonesia Darwin Saleh Siregar.
Selain itu juga hadir KSOP kelas 1 Pontianak Capt Weku Frederick Karuntu, Wakil Rektor II Universitas Tanjungpura Irfani Hendri, serta Sekretaris Daerah Mempawah Ismail.
Encep menyebutkan dalam FGD tersebut membahas strategi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Pelabuhan Kijing sebagai pelabuhan baru.
"Ini kami wujudkan melalui dukungan regulasi ekspor dan impor terhadap komoditas unggulan di Kalimantan Barat serta impor bahan baku kebutuhan industri,” jelas Encep.
Sementara itu, Bea Cukai Tanjung Emas mengadakan FGD dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng di Hotel Aruss Semarang pada Selasa (12/12).
Adapun peserta acara ini terdiri dari perwakilan Bea Cukai Tanjung Emas, BPS, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng, Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), serta para pelaku usaha ekspor impor di daerah tersebut.
Acara tersebut membahas mengenai upaya perwujudan data ekspor impor berkualitas di Jateng melalui pengisian pemberitahuan pabean ekspor (PPE) dan pemberitahuan pabean impor (PPI) secara benar dan akurat.
“Oleh karena PPE dan PPI bersifat self assessment sehingga eksportir dan importir bertanggung jawab terhadap penyampaian data PPE dan PPI secara benar,” ucap Encep.
Dia berharap melalui FGD di Kalbar dan Jateng tersebut dapat membawa dampak positif terhadap kemajuan ekonomi daerah dan bermanfaat bagi para pelaku usaha yang melakukan ekspor dan impor di kedua wilayah tersebut. (mrk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi