jpnn.com - WACANA pemberian hukuman kebiri bagi para predator anak semakin menguat. Lantas bagaimana pelaksanaan eksekusi hukuman kebiri? Spesialis andrologi dan seksologi dari RS Siloam dr Heru H. Oentoeng MRepro SpAnd FIAS FECSM menjelaskan, kebiri adalah menghilangkan testis sebagai tempat diproduksinya benih sperma dan hormon testosteron.
"Dampaknya, hilangnya testosteron akan membuat gairah seks seseorang menurun drastis sehingga gejala fisik seperti kegemukan, impoten, atau mandul akan terjadi pada seseorang yang telah dikebiri," terang Heru kemarin.
BACA JUGA: KPK Pindahkan Dewie Limpo ke Rutan Pondok Bambu, Ini Alasannya
Kebiri bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan operasi bedah dan penyuntikan zat kimia tertentu.
"Tekniknya bisa dengan membuang buah pelir atau testis melalui operasi, dipotong lalu sisanya diikat, kemudian dijahit. Itu nanti dilakukan ahli bedah urologi," katanya.
BACA JUGA: Gatot Benarkan Ada Permintaan Uang Melalui Sisca
Androlog dokter Aminuddin Aziz menyampaikan, efek penyuntikan zat antiandrogen tersebut tidak dapat langsung dirasakan. Hal itu bergantung respons biologis tiap-tiap orang.
"Respons biologis ini juga berpengaruh pada lama zat antiandrogen memengaruhi hormon testosteron," ujarnya.
BACA JUGA: Gatot: Saya Lebih Percaya ke Istri Saya
Senada dengan Aminuddin, seksolog dokter Boyke Dian Nugraha berujar bahwa cara kebiri tidak efektif. Dia menjelaskan, predator seksual mengidap penyakit di jiwanya. Kastrasi atau kebiri dipastikan tidak menyelesaikan penyakit tersebut.
Selain itu, pemberian antiandrogen mempercepat penuaan tubuh. Obat antiandrogen mengurangi kerapatan massa tulang sehingga tulang keropos dan memperbesar risiko patah tulang. Obat itu juga mengurangi massa otot dan meningkatkan lemak yang menaikkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
"Saya kurang setuju. Yang terbaik adalah mengobati jiwanya. Kemudian, anak-anak diberikan pendidikan seks sehingga mereka bisa melindungi diri dari monster seksual ini," tegasnya. (mia/wan/idr/dod/nor/c9/c10/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri di Bidang Ekonomi Layak Diganti
Redaktur : Tim Redaksi