Begini Cara Memilih Asuransi untuk Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas

Selasa, 14 November 2023 – 22:21 WIB
Memilih asuransi diri yang baik untuk meng-cover kecelakaan lalu lintas. Foto: Sequis

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas darat di Indonesia 2023 ada sebanyak 103.645 kasus.

Walaupun jumlah kecelakaan menunjukkan tren menurun dibanding dua tahun sebelumnya akan tetapi semua pengguna jalan raya harus memiliki kesadaran dan kewaspadaan berlalu lintas karena faktor manusia masih menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan.

BACA JUGA: Sequislife Siap Bayar Klaim Ahli Waris Korban AirAsia Rp 10, 045 M

Kemungkinan rata-rata tiga orang meninggal dunia dapat terjadi setiap jam akibat  kecelakaan lalu lintas di jalan.

Kecelakaan adalah masalah serius karena dapat menyebabkan cacat hingga kematian, dan kerugian materi dalam jangka panjang yang dapat mengancam masa depan pelaku, korban, dan keluarga.

BACA JUGA: Benarkah Biaya Premi Asuransi Mahal? Begini Fakta-Faktanya

Head of Sequis Digital Channel Antonius Tan ikut angkat bicara soal permasalahan kecelakaan lalu lintas di jalan raya yang menekankan perlunya pengguna jalan memiliki asuransi kecelakaan diri.

“Asuransi untuk kecelakaan diri merupakan jaminan finansial jika tertanggung yang diasuransikan oleh nasabah asuransi mengalami risiko kecelakaan. Risiko tersebut tentu  membutuhkan sejumlah dana untuk membantu pengobatan atau menjadi pengganti pendapatan keluarga sementara waktu. Jadi, fungsi asuransi kecelakaan untuk melindungi finansial keluarga,“ tutur Antonius Tan.

BACA JUGA: BCA Life Gelar Literasi Keuangan & Asuransi Kepada Ratusan Mahasiswa di UI

Antonius kemudian berbagi tips bagaimana memilih asuransi kecelakaan diri:

Pilih jenis asuransi sesuai kebutuhan

Saat ini sangat mudah menemukan asuransi kecelakaan termasuk yang dijual secara online.

Hal pertama yang harus Anda pertimbangkan adalah sesuaikan dengan kebutuhan. Pertimbangannya apakah bekerja di luar rumah, kerap bekerja secara mobile, dan apakah sebagai pencari nafkah.

Kemudian, setelah mengetahui kebutuhan asuransi kecelakaan yang sesuai,  pertimbangkan soal besaran premi. Pilihlah asuransi yang nominalnya tidak memberatkan sehingga setiap bulannya Anda dapat tetap konsisten membayar premi.

 Ketahui manfaatnya

Memilih jenis asuransi yang sesuai kebutuhan juga berkenaan dengan hak pemegang asuransi.

Anda  berhak mengetahui manfaat apa yang diberikan dari asuransi kecelakaan tersebut dengan jumlah premi yang harus dibayarkan.

Super you by Sequis Online menyediakan asuransi kecelakaan, yakni Super Safe Protection dengan premi murah mulai dari Rp36500,00 yang memberikan manfaat UP 100% jika mengalami cacat total dan tetap hingga meninggal dunia karena kecelakaan serta pertanggungan biaya perawatan medis atau pembedahan karena kecelakaan.   

Kumpulkan informasi perusahaan asuransi

Begitu banyak asuransi kecelakaan yang bisa Anda temukan tetapi jangan terburu-buru memutuskan hanya karena iming-iming keuntungan besar. 

Seleksi dulu apakah perusahaan penyedia asuransi tersebut berizin dan diawasi oleh OJK, apakah memiliki reputasi baik, apakah finansialnya kuat, dan apakah memiliki citra positif di media massa karena Anda akan mempercayakan jaminan keselamatan diri pada perusahaan asuransi tersebut.

“Memilih perusahaan asuransi yang memiliki reputasi baik bisa Anda lihat dari informasi yang bisa Anda akses di website mengenai tata cara klaim, kinerja perusahaannya terutama kecukupan modal  haruslah  lebih besar dari ketentuan OJK 120 persen yang dikenal dengan istilah rasio solvabilitas (Risk Based Capital/RBC),  atau mencari tahu di mesin pencari google atau media sosial bagaimana perusahaan tanggap menangani kasus gagal klaim," tutur Antonius.

Layanan Nasabah yang mudah dihubungi

Perusahaan asuransi yang baik tentu akan memaksimalkan layanan nasabahnya agar bisa cepat mengetahui informasi polis,  tata cara klaim, dan kondisi pengajuan klaim.

Sebagai calon nasabah, Anda  bisa menanyakan kepada teman atau keluarga atau mencoba sendiri untuk mendapatkan pengalaman bagaimana perusahaan tersebut menjelaskan mengenai produk dan layanan yang diberikan, apakah cepat merespons, memberikan informasi lengkap, dan menghubungi kembali untuk konfirmasi lanjutan.

Antonius juga mengingatkan juga demi mencegah kecelakaan,  masyarakat  haruslah memiliki keterampilan dan pengalaman berkendara sesuai standar keselamatan yang ditetapkan (safety riding).

Perilaku kita  berkendara bisa memengaruhi keselamatan diri dan orang lain. Apalagi, klaim asuransi tidak berlaku jika kecelakaan terjadi  karena kelalaian perilaku sendiri.

“Jangan sampai premi asuransi yang Anda bayarkan menjadi sia-sia karena kelalaian yang seharusnya bisa dihindari. Pastikan dokumen berkendara Anda lengkap dan masih dalam masa berlaku, taati rambu-rambu lalu lintas meskipun di jalan kecil, pastikan kendaraan dilengkapi dengan spion, tetapi tetap hindari blind spot ketika berkendara. Jaga kecepatan dan jarak kendaraan baik dari sisi samping maupun depan. Jika belum fasih berkendara jangan menyetir dan jangan menyetir sambil menggunakan gawai. Anda pun perlu memastikan kendaraan laik jalan mulai dari lampu, mesin, dan usia kendaraan, “ tutur Antonius.

Literasi pertolongan pertama pada kecelakaan

Selain menjaga finansial dari kerugian akibat risiko kecelakaan, pengguna jalan juga perlu melengkapi diri dengan literasi pertolongan pertama pada kecelakaan sebagai bentuk pertolongan medis pertama dalam keadan darurat untuk mengurangi risiko berat.

Hal ini diungkapkan oleh Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan.

“Pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan penting diketahui karena mengevakuasi korban kecelakaan tidak dapat dilakukan sembarangan. Ada baiknya segera hubungi polisi dan layanan darurat. Namun demikian, sebagai pengguna jalan, kita perlu berkontribusi untuk mengurangi potensi bahaya lanjutan pada kecelakaan demi kemungkinan korban kecelakaan masih dapat tertolong,” ujar dr. Debora.

Saran sederhana dr.Debora untuk memberikan pertolongan pertama adalah pastikan dahulu kondisi sekitar Anda aman agar tidak tertabrak oleh kendaraan lain yang bisa saja melintas.

Lalu, cek kondisi sekitar kendaran apakah ada bensin yang tertumpah karena bisa terjadi kebakaran.

Jika keadaan genting, seperti kemungkinan terjadi ledakan atau banjir, segera evakuasi korban ke jarak yang lebih aman.

Namun, mengevakuasi korban, perlu memiliki pengetahuan agar tidak semakin memperparah luka, sebut dr Debora

“Jika Anda akan menolong korban, cari tahu apakah masih hidup atau tidak. Jika bisa bergerak, segera ajak menjauh ke tempat yang aman dan cek apakah terjadi pendarahan atau luka parah. Jika tidak terdengar suara apapun maka cek responsif dengan memanggil atau menepuk pundak. Jika tetap tidak memberi respon, tetapi masih bernapas, pastikan korban berada di posisi yang memudahkan mereka bernapas. Untuk memastikan apakah masih bernafas lakukan pemeriksaan detak jantung dengan menekan jari telunjuk dan jari tengah ke sekitar  leher atau di pergelangan tangan. Jangan beri makanan atau minuman karena mungkin akan dibius saat sampai di rumah sakit,” imbuh dr. Debora.

Saat menolong korban kecelakaan, kita juga perlu memeriksa apakah terjadi pendarahan. Selama tidak ada benda yang tertancap. 

Bisa ditekan atau dibalut untuk mengurangi pendarahan. Jika ada benda yang tertancap, hindari mengeluarkan benda yang tertancap tersebut atau menekannya secara langsung.

Jika korban adalah pengguna kendaraan bermotor, dr. Debora mengingatkan agar menghindari pergerakan yang terlalu banyak hingga memutar badan korban.

Helm perlu dibuka untuk memudahkan pernafasan, tetapi  perlu hati-hati saat membuka helmnya. Jika korban tidak  mengalami patah tulang, korban bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan medis lebih lanjut.

Sebaliknya, jika korban mengalami rasa sakit yang luar biasa, kita tidak bisa sembarang memindahkannya karena dikhawatirkan dapat menyebabkan pendarahan hebat, patah tulang, kesulitan bernafas hingga tidak sadarkan diri. Pastikan Anda atau orang sekitar sudah menelpon ambulans.  

Dr. Debora mengingatkan karena faktor manusia menjadi masalah utama terjadinya kecelakaan maka para pengemudi haruslah memperhatikan kondisi fisiknya sebelum berkendara.

Pengendara harus dalam keadaan prima agar tidak membahayakan dirinya dan orang lain, misalnya tidak dalam keadaan mengantuk, lelah, atau sedang tidak fokus, dan tidak sedang dalam pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol. 

Literasi keuangan ini dalam rangka memperingati Hari Asuransi Nasional pada Oktober 2023 dan dukungan Sequis terhadap program Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) demi tercapainya keuangan inklusif hingga 90% pada tahun 2024.

Salah satunya adalah masyarakat dapat mengakses produk dan layanan asuransi jiwa dan kesehatan yang berkualitas serta terjangkau dengan dengan cara yang mudah dan dapat diakses secara luas. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler