jpnn.com - Daging kambing dan daging sapi adalah hidangan khas saat hari raya Idul Adha tiba. Sayangnya, penderita hipertensi tidak boleh sembarangan menyantap daging kambing kalau tak ingin tekanan darahnya naik. Tapi tenang, dengan teknik mengolah daging kambing yang tepat, risiko itu sebenarnya bisa dihindari.
Di sisi lain, sebenarnya tekanan darah tinggi tidak selalu disebabkan oleh daging kambing. Hal ini pernah dibuktikan dalam studi 2014 terkait daging kambing dan tekanan darah di India yang dipublikasikan oleh Pubmed Central.
BACA JUGA: Merayakan Iduladha, OSO Ajak Menghayati Makna Berkurban
Tekanan darah tinggi tak melulu karena daging kambing
Dalam studi itu, peneliti membandingkan antara orang yang jarang makan daging, orang yang sering makan daging kambing, dan orang yang sering makan daging ayam. Hasilnya, seperti dijelaskan dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter, terlalu sering mengonsumsi daging kambing maupun ayam ternyata tidak menyebabkan tekanan darah naik.
Namun, hasil penelitian tersebut bukannya memperbolehkan Anda untuk makan daging kambing sepuasnya, ya. Anda tetap harus memperhatikan jumlahnya demi kesehatan.
BACA JUGA: IdulAdha, Pertamina Siapkan Pasokan 10 juta Tabung Elpii 3Kg
“Anda disarankan untuk mengonsumsi daging kambing tak lebih dari 90 gram per hari karena daging tersebut masih mengandung sejumlah kolesterol di dalamnya,” kata dr. Resthie.
Mengolah daging kambing dengan benar adalah kuncinya
Daging kambing sebenarnya mengandung sejumlah nutrisi penting bagi tubuh. Antara lain, protein yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, kalsium untuk kesehatan tulang dan gigi, serta zat besi untu bahan pembentukan sel darah merah. Nah, agar manfaatnya dapat dirasakan maksimal, cara pengolahannya harus tepat.
BACA JUGA: Zaskia Gotik Terharu Bisa Berangkatkan Orang Tua Beribadah Haji
“Anda harus menghindari memasak daging kambing dengan suhu terlalu tinggi, yakni di atas 250 derajat Celsius. Itu karena, proses pemanasan berlebih dapat merusak kandungan gizi di dalamnya,” dr. Resthie menegaskan.
Itu artinya, pengolahan dengan suhu tinggi, seperti dibakar untuk dibuat satai, digoreng, atau dipanggang, sama sekali tidak disarankan untuk penderita hipertensi.
Daging kambing lebih baik dimasak dengan cara direbus ataupun dikukus. Meski tidak terlalu merangsang nafsu makan, dua cara memasak itu dinilai paling aman bagi penderita hipertensi.
Di sisi lain, merebus daging kambing pun tak boleh sembarangan. Agar kandungan kolesterol dalam daging kambing tidak meningkat, sebaiknya jangan gunakan santan saat merebus. Menambahkan santan sebagai kuah daging kambing berarti menambahkan kolesterol di dalamnya. Tentu ini akan jadi masalah bagi penderita hipertensi.
Lagi pula, masih banyak menu kambing berkuah lain yang tidak harus menggunakan santan, tetapi memiliki cita rasa yang lezat. Sebut saja sop kambing, tengkleng, hingga rawon.
Lalu, bagaimana dengan mengukus daging kambing? Mengukus daging kambing mungkin bukan menjadi hal yang lumrah dilakukan. Namun, bukan berarti Anda tak bisa melakukannya. Cobalah buat pepes atau dimsum menggunakan daging kambing cincang. Atau Anda bisa mencampurkan daging kambing ke dalam olahan nasi kebuli.
Itulah beberapa cara mengolah daging kambing yang benar untuk penderita hipertensi. Perhatikan cara pengolahan tersebut agar kondisi tekanan darah Anda tidak melonjak. Dengan demikian Anda bisa merayakan Idul Adha bersama dengan keluarga sekaligus tetap menjaga kesehatan.(HNS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ria Ricis Kesal Sapi Kurbannya Dibilang Kecil
Redaktur & Reporter : Yessy