jpnn.com, MANCHESTER - Manchester United berusaha mempertahankan Paul Pogba dari rayuan maut Real Madrid. Bukan dengan menaikkan gaji. Melainkan iming-iming ban kapten setelah kontrak Antonio Valencia habis akhir musim ini.
Pogba mengalahkan David de Gea, Ashley Young dan Chris Smalling sebagai pemain yang pernah dijajal jadi kapten musim ini. Performa menjadi faktor utama tactician Ole Gunnar Solskjaer memilih gelandang timnas Prancis itu jadi kapten United berikutnya.
BACA JUGA: Liverpool Vs Chelsea: Kenangan Buruk 5 Tahun Lalu
Dua golnya ketika Setan Merah menang 2-1 atas West Ham United pada matchweek ke-34 kemarin (14/4) membuat koleksi gol Pogba musim ini jadi 16 gol. Itu adalah produktivitas terbaik gelandang 26 tahun sepanjang kariernya dalam semusim.
(Baca Juga: Seberapa Baguskah Paul Pogba Bersama Solskjaer?)
BACA JUGA: Solskjaer Sebut Manchester United Cuma Menang Beruntung dari West Ham United
Hanya, bila melihat statistik persentase kemenangan ketika menjabat kapten, Pogba menjadi terburuk kedua setelah Smalling. Sedangkan statistik terbaik adalah De Gea.
Seharusnya, jika mengacu kepada performa ketika menjabat kapten, maka De Gea jadi yang terkuat sebagai suksesor Valencia musim depan. Hanya, kiper timnas Spanyol itu terlalu pendiam di lapangan.
BACA JUGA: Kabar Terbaru soal Kondisi Lionel Messi
Satu lagi kekurangan De Gea dibanding Pogba, posisinya yang hanya berada di lini belakang disinyalir menyulitkannya mengatur rekan-rekannya ketika menyerang. Dan, itu dimiliki Pogba. Meski, ketika menang atas The Hammers--julukan West Ham--Ole mengaku bahwa kontribusi De Gea punya andil krusial.
''Itu (kapten tim, Red) adalah sosok yang punya attitude dan kepribadian bagus. Dia juga harus dihormati (oleh tim, Red),'' ucap Ole seperti dilansir situs resmi United. ''Untuk Pogba, dia punya mental sangat tangguh,'' sambung pelatih asal Norwegia itu. (io)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seharusnya Salah Dikasih Kartu Merah
Redaktur : Tim Redaksi