Begini Cara Pak Ganjar Menyelamatkan Sayung dari Potensi Rawan Tenggelam

Senin, 07 Juni 2021 – 06:28 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo dan istri saat penanaman mangrove di Sayung. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama san istri Siti Atikoh memimpin penanaman mangrove di area land subsiden, Dukuh Pandansari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Minggu.

Penanaman yang dilakukan bertepatan dengan tanggal lahir Soekarno atau Bung Karno yakni 6 Juni sekaligus memperingati bulan Bung Karno dan hari lingkungan hidup.

BACA JUGA: Menkes Budi dan Pak Ganjar Bertemu Khusus, Ada Sejumlah Instruksi Penting

Ganjar mengenakan stelan jersey gowes bergambar sosok proklamator Soekarno pada bagian depan dan teks Pancasila pada bagian punggung.

Dia dan istri berangkat ke lokasi dengan bersepeda dari rumah dinas Puri Gedeh. Setelah mengayuh pedal sekitar 45 menit Ganjar akhirnya tiba di lokasi. Ia langsung menyapa warga yang hadir dan memimpin penanaman mangrove.

BACA JUGA: Megawati Ungkap Peristiwa yang Membuat Bung Karno Sangat Panik

"Mumpung kemarin pas peringatan hari lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno, ini saya pakai kausnya Bung Karno. Kita juga bicara Pancasila dalam implementasinya, ini sama. Kalau tanam ini nanti lahirlah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia karena butuh adil, lingkungannya terjaga, dan tidak tenggelam," kata Ganjar di lokasi, Minggu (6/6).

Politikus PDIP itu menjelaskan, daerah Pandansari, Bedono, Sayung merupakan area rawan tenggelam karena mengalami penurunan muka tanah atau land subsiden.

BACA JUGA: Ganjar Sampai Memohon Seperti ini Pada Warga Jateng

Hal itu memerlukan perhatian dari semua kalangan untuk bersama menggalakkan penanaman mangrove. Selain bisa menjaga lingkungan, penanaman itu juga bisa bermanfaat bagi warga sekitar sehingga nilai keadilan sosial bisa terwujud.

"Kita lihat yang di sana itu, 20 tahun lalu sawah dan sekarang sudah tenggelam. Ini persoalan serius maka kita bersama bupati, camat, kepala desa, masyarakat bahkan anak-anak sekolah menanam mangrove. Ini juga akan banyak hikmahnya, kalau ada mangrove maka nanti ikannya juga bisa banyak, lingkungan terjaga," jelasnya.

"Mari gerakkan kekuatan setiap hari. Terus menanam mangrove karena mangrove tidak harus menunggu musim, bisa kapan saja" lanjut Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga berpesan dan mengajak masyarakat untuk mulai bersama menjaga lingkungan. Hal itu bisa dilakukan dengan tindakan yang mudah atau sederhana misalnya mulai memilah dan mengolah sampah dari rumah.

"Kita butuh dukungan masyarakat. Sebentar lagi kita akan ada kongres sampah, mudah-mudahan kita punya formula yang disepakati oleh masyarakat," ungkapnya. (flo/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler