Begini Cara Pemerintah Malaysia Membersihkan Kota saat Lockdown

Jumat, 03 April 2020 – 10:50 WIB
Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dan Angkatan Tentara Malaysia (ATM) berjaga-jaga di Apartemen Menara City One Jalan Munshi Abdullah Kuala Lumpur, Selasa (31/3). Foto: ANTARA Foto/Agus Setiawan

jpnn.com - Demi memutus rantai penyebaran virus Covid-19, pemerintah Malaysia mendorong warganya untuk tinggal di rumah.

Pemerintah hanya mengizinkan setiap warganya meninggalkan rumah terkecuali untuk kegiatan penting, seperti membeli bahan makanan, pergi ke dokter, dan sebagainya.

BACA JUGA: Tiga Minggu Lockdown di Malaysia, Polisi Tangkap 4 Ribu Pelanggar

Dengan melakukan lockdown itu, membuat kota-kota di Malaysia itu tampak lengang. Pemerintah Malaysia pun memanfaatkannya untuk membersihkan lingkungan.

Dikutip dari Ubergizmo, Jumat (3/4), pemerintah Malaysia akan menggunakan drone untuk membersihkan kota di Negeri Jiran itu. Pesawat tanpa awak digunakan untuk membersihkan gedung-gedung tinggi di perkotaan.

BACA JUGA: 17 Penghuni Positif Corona, Apartemen ini Langsung Diisolasi

Menurut Menteri Wilayah Federal, Tan Sri Annuar Musa drone adalah salah satu opsi untuk mendisinfeksi bangunan bertingkat tinggi.

Namun, beberapa tempat di kota tidak cocok disemprot disenfektan pakai drone karena banyak kabel listek.

Bahkan, banyak kota yang mempunyai tiang lampu serta cuacanya terlalu berangin.

Jika bisa mencapai koridor gedung bertingkat tinggi, penyemprotan bakal menghemat banyak tenaga kerja. Pemerintah bakal menerapkan skala prioritas.

Drone yang akan dipakai berasal dari perusahaan yang biasanya digunakan untuk penyemprotan pertanian.

Perusahaan mencatat bahwa nozel dapat dimodifikasi untuk tujuan tertentu, seperti sanitasi. Drone juga akan mampu menempuh waktu penerbangan 20 menit.

Drone tersebut mempunyai delapan delapan nozel. Dengan kata lain, drone bakal mampu menutupi area permukaan yang cukup luas.

Penggunaan drone untuk sanitasi kawasan perkotaan dinilai jauh lebih efisien dan memakan biaya lebih murah. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler