jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil terus mendorong pemerintahan yang dinamis (dynamic government) demi menyukseskan visi Jabar Juara Lahir Batin. Salah satu caranya dengan menerapkan teori Pentahelix dalam bingkai dynamic government.
Pentahelix merupakan pendekatan pembangunan melalui kolaborasi dengan Academic (akademisi), Business (swasta), Community (masyarakat), Government, dan Media atau sering disingkat ABCGM.
BACA JUGA: Jabar Siap Pertahankan Juara Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Nasional
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berupaya mendorong keterbukaan informasi publik dan kemudahan akses data melalui program ‘Jabar Open Data’ kerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar," ujar Ridwan Kamil.
Platform untuk berbagi data melalui situsweb data.jabarprov.go.id ini bakal diluncurkan Ridwan Kamil dalam acara Piala Humas Jabar 2019 ‘Refleksi Satu Tahun Jabar Juara’ pada Jumat (9/8) di The Trans Luxury Hotel Kota Bandung.
BACA JUGA: Piala Humas Jabar 2019 Beri Apresiasi kepada Humas dan Protokol Daerah
Selain wujud inovasi, Jabar Open Data juga bertujuan untuk memastikan bahwa data bisa diakses dengan bebas dan mudah oleh publik sehingga menjadikan Jabar sebagai provinsi digital berdasarkan data dan teknologi.
BACA JUGA: Piala Humas Jabar 2019 Beri Apresiasi kepada Humas dan Protokol Daerah
BACA JUGA: Jabar Provinsi Pertama yang Menerapkan Teknologi di Bidang Perikanan
Konsep Jabar Open Data berisi data statistik sektoral maupun statistik dasar yang berasal dari Perangkat Daerah, Instansi Vertikal, dan berbagai sumber data lainnya yang terdiri dari 312 dataset.
Pengelompokan berdasarkan isu sektoral ini terdiri dari data infrastruktur, ekonomi, kemiskinan, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pariwisata dan kebudayaan. Selain dataset, konten open data menghadirkan beberapa gambar visualisasi data dan infografis agar menarik dan mudah dibaca.
Launching Jabar Open Data diawali dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemprov Jabar dan Badan Pusat Statistik Jabar untuk meningkatkan komitmen dan sinergi dalam rangka penyediaan, pengembangan dan pemanfaatan data serta informasi statistik.
BACA JUGA: Jabar Provinsi Pertama yang Menerapkan Teknologi di Bidang Perikanan
Menurut Kepala Diskominfo Provinsi Jabar Setiaji, Jabar Open Data merupakan bentuk komitmen pemerintah provinsi untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan inovatif.
“Jabar Open Data diharapkan mampu menyediakan data yang akurat, terbuka, dan terintegrasi sebagaimana diamanatkan dalam Perpres 39/2019 tentang Satu Data yang sejalan dengan visi pemerintah provinsi,” kata Setiaji.
Selain inovasi program pemerintah, penerapan Pentahelix melalui bisnis dan media untuk mendukung percepatan pembangunan di Jabar diwujudkan melalui kerja sama dengan PT Link Net Tbk dengan merek First Media, yang merupakan penyedia TV Cable dan Fixed Broadband Cable Internet terkemuka di Indonesia.
Siaran West Java Network milik Biro Humas dan Keprotokolan Setda Jabar sudah bisa dinikmati pada layanan tv cable First Media di channel 50. Channel West Java Network merupakan bagian dari strategi PT Link Net Tbk dalam memperkuat channel lokal dan mengembangkan layanan First Media di Jawa Barat.
Channel West Java Network yang tayang selama 24 jam ini merupakan TV channel Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang menyajikan tayangan alternatif mengenai Jawa Barat dalam format berita, talkshow, feature, variety show, dengan semangat edukasi dan entertainment (edutainment).
BACA JUGA: Program KKBPK Dapat Menyelesaikan Stunting-Anak Putus Sekolah di Jabar
Selain itu, PT Link Net Tbk juga mendukung pengembangan Jabar Digital Service, termasuk Aplikasi First Klaz sebagai salah satu program Jabar dengan tujuan untuk meningkatkan digital learning serta meningkatkan akses informasi masyarakat serta mempromosikan pembangunan Jabar. (jabarekspres)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Harus Bertanggung Jawab Penuh atas Tumpahan Minyak di Karawang
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti