Begini Cara Perwira Menengah TNI AL Lepas Penat

Mengenal Juanda Jeep'ers Community (JJC)

Jumat, 07 Desember 2018 – 12:49 WIB
FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - BERAGAM mobil jip berjajar di lapangan tembak Lanudal Juanda, Sidoarjo, Minggu (2/12). Mobil-mobil itu milik Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana, Kolonel Laut (P) Batos Leksono, Kolonel Laut (P) Kicky Sakvachdie, Kolonel Laut (P) Baharudin Anwar, Kolonel Laut Asep Ridwan, Letkol Laut (P) Hasan, Letkol Laut (PM) Edwin, Lekol Laut Mashabi, Mayor Laut Elia, dan Mayor Laut Ferry. 

''Sebenarnya, masih ada anggota lainnya, tapi lagi berhalangan,'' kata Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana setelah mengenalkan satu per satu anggota komunitas tersebut. Sebagian besar bertugas di Lanudal Juanda. ''Ada juga yang bertugas di Akademi Angkatan Laut,'' ujar pria yang juga komandan lanudal itu. 

Tak lama, Bayu bergegas menuju mobil Jeep Cherokee warna biru. Sebelum masuk mobil, dia melihat lahan kosong di sebelah lapangan tembak itu. ''Lumayan berlumpur,'' teriaknya.

Lumpur tersebut akibat hujan yang mengguyur saat malam. Bayu lalu masuk ke mobil itu. Dia mengenakan sabuk pengaman. Mobil tersebut menggunakan auto transmission (matik) ''Tak usah pakai AC,'' ucapnya. 

Mobil tersebut keluar dari barisan jip itu. Dia mengarah ke lahan yang terjal tersebut. Jeep Cherokee nopol B 41 YU itu melaju ke tengah lahan tersebut. Gundukan tanah dilewati. Kecepatannya tak lebih dari 40 kilometer per jam. ''Lumayan asyik ini,'' tuturnya. 

Bayu sangat lincah mengendalikan mobilnya. Saat mobilnya berada di lintasan miring, dia tanggap menyesuaikan arah kemudi. Itu dilakukan agar mobil tidak terguling. Dia juga lihai mengatur kecepatan. Kapan harus kencang atau mengurangi gas. Itu terlihat saat mobil tersebut melewati gundukan dan berada di medan berlumpur. 

Tak lama, Kolonel Laut (P) Baharudin Anwar mengikuti langkah Bayu. Dia mengendarai jip miliknya. Dua mobil tersebut mulai memutari lahan yang luasnya hampir setengah hektare itu. 

Memang, tidak seperti hutan. Tetapi, lintasan yang dilalui sudah di-setting dengan beragam gundukan, kemiringan, dan sungai. Kendaraan biasa tak akan mampu melewati lintasan tersebut. Kalau pun dipaksakan, as roda bisa patah. 

Kolonel Laut (P) Batos Leksono dan perwira lainnya tak mau kalah. Mereka juga turut masuk ke lintasan itu. Mengelilingi lahan kosong yang dipenuhi rumput alang-alang. Hampir 30 menit, mereka memutari lintasan tersebut. Satu per satu kendaraan itu kembali ke lapangan tembak. Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana yang pertama merapat ke lapangan tersebut. ''Lumayan berkeringat,'' ujarnya. 

Sambil menyeka keringat di kening, Bayu menunggu rekan lainnya. Semua jip kembali berjajar di depan lapangan tembak. Satu per satu pamen itu turun. ''Lumayan, lumpurnya bikin asyik,'' ungkap Kololel Laut (P) Batos Leksono. 

Bayu menyebut Batos sebagai raja off-road. Di luar komunitas tersebut, Batos aktif mengikuti kegiatan off-road. Dia bergabung dengan komunitas lain untuk menaklukkan medan lepas. ''Ini hobi. Ada kepuasan tersendiri ketika mampu menaklukkan medan itu,'' ucap Batos. Jika melihat medan berat, Batos ingin langsung terjun dan nyetir. 

Komunitas tersebut baru dibentuk setahun. Ide awal muncul dari Bayu. Dia tahu hobi para perwira di lingkungan lanudal dan pusat penerbangan angkatan laut (puspenerbal) berbeda-beda. Ada yang suka golf, sepeda, memancing, dan banyak ragam hobi lainnya. ''Saya ingin mengajak mencoba off-road,'' katanya. 

Tak sulit mengajak anggota perwira itu untuk mencoba off-road. Awalnya, banyak yang sekadar melihat. Perlahan, mereka mencoba. ''Kini sebagian besar ketagihan untuk mencoba lintasan ini,'' ungkapnya. 

Sebenarnya, mereka ingin menggelar off-road secara rutin. Tetapi, tugas tak bisa dikompromikan. Apalagi, Juanda merupakan pintu masuk pejabat dan tamu yang hendak berkunjung ke Jawa Timur. Bayu dan jajarannya harus siaga. ''Kami harus hadir di setiap kunjungan pejabat itu,'' jelasnya. 

Karena itu, waktu luang menjadi surga bagi anggota komunitas JJC. Mereka berkumpul di lapangan tembak tersebut. Tak ada kegiatan lagi kecuali menjajal lintasan di sebelah lapangan tembak. 

Bayu juga mengatakan, komunitas itu menjadi wadah untuk mengakrabkan sesama pejabat di lingkungan TNI-AL. Mereka hadir tanpa seragam. Hanya kaus JJC yang melekat pada tubuh mereka. Interaksi yang muncul pun alami. Canda tawa menghiasi momen itu. (THORIQ S. KARIM/c20/ano) 

BACA JUGA: Peserta IOX 2017 Melawan Trek Kejam

BACA ARTIKEL LAINNYA... IOX Offroad, Surga Pencinta Tantangan Ekstrem Siap Digelar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Hobi   offroad  

Terpopuler