jpnn.com, JAKARTA - Program rumah murah yang diinsiasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dipastikan menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah, milenial dan gen z di pedesaan mau pun perkotaan.
Untuk diketahui, program rumah murah capres-cawapres no urut 2 ini dirancang untuk mengurangi backlog perumahan yang jumlahnya mencapai sekitar 12,7 juta.
BACA JUGA: Aktivis 98 ini Dukung Prabowo-Gibran Karena Legasi Jokowi
Prabowo-Gibran menargetkan pembangunan 500 ribu unit rumah tapak dan 500 ribu unit hunian vertikal (rusunami dan rusunawa) di perkotaan.
Pasangan ini juga berencana merenovasi hingga 2 juta rumah di pedesaan pada tahun kedua menjabat.
BACA JUGA: Ratusan Kader Gus Dur Jatim Solid Memenangkan Prabowo-Gibran
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Paulus Totok Lusida mengatakan program rumah Prabowo-Gibran akan menghadirkan hunian dengan harga terjangkau melalui subsidi.
Salah satu bentuk pemberian subsidi yang akan dilakukan, kata dia, yakni menanggung biaya pembangunan dan maintenance lift terutama pada pembangunan rumah hunian vertikal.
BACA JUGA: Pelaku Pariwisata Solo Rasakan Peningkatan Ekonomi di Bawah Kepemimpinan Gibran
Karena dalam pembangunan sebuah rumah hunian vertikal yang terdiri dari 30 lantai, harga pembangunan dan maintenance lift yang paling mahal.
"Nah, apartemen (rumah hunian vertikal, red) itu kita bangunnya itu tidak bisa cuma lima lantai, karena penghabisan lahan. Karena yang butuh banyak. Jadi disediakan 30 lantai untuk 30 unit. Kemudian pembangunan itu yang paling mahal di biaya lift, dan itu ditanggung pemerintah. Supaya masyarakat tidak menanggung pembangunan biaya maintenance dan operasional lift," kata dia Jumat (1/12).
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) ini pun menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran juga menyiapkan skema sewa bagi mereka yang belum mampu membeli rumah.
Skema pembelian atau pun sewa rumah murah ini tentunya tidak akan memberatkan masyarakat.
"Nah, yang rusun (rumah hunian vertikal) itu bisa dilakukan rent to own. Maksudnya skema pembelian hunian dengan sewa terlebih dahulu," ujarnya.
Totok sendiri sangat yakin program rumah Prabowo-Gibran ini bisa berjalan dan diterima oleh masyarakat berpenghasilan rendah, generasi milenial dan gen z. Hal ini dikarenakan rumah merupakan sebuah kebutuhan dasar bagi setiap masyarakat.
"Rumah itu merupakan kebutuhan dasar, orang bisa hidup tenang dan bisa maju ke depan, mendidik anaknya. Untuk hal tersebut, saya yakin bisa jalan. Kan kalau memang tidak mampu bisa sewa, pasti berebut," ungkapnya.
Agar program ini berjalan, Totok mengaku sudah mengusulkan kepada Prabowo untuk menunjuk menteri yang khusus menangani perumahan. Sehingga program rumah murah ini bisa menjangkau masyarakat yang membutuhkan dan pembangunannya tidak terjadi hambatan.
"Terapkanlah Menteri Perumahan yang berdiri sendiri. Supaya bisa kita jalankan, karena apa? Karena perumahan developer itu bukan kontraktor, dia mencangkup banyak instansi, dia harus berdiri sendiri. Jadilah dia Menteri Perumahan dan Penataan Kota. Ya, Pak Prabowo sekali lagi sudah setuju," tambahnya. (dil/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif