Begini Caranya Agar Stabilitas BBM Terjaga

Sabtu, 26 Desember 2015 – 18:25 WIB
ILUSTRASI. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah dan DPR seharusnya membuat konsep dana cadangan untuk stabilitas bahan bakar minyak (BBM). Konsep tersebut sangat penting, mengingat harga BBM sangat fluktuatif. Karena jika dibiarkan, akan sangat mengganggu sektor lain baik itu industri, perdagangan maupun sektor konsumsi.

“Fluktuasi harga BBM menjadi salah satu pemicu kekacauan ekonomi. Karena itu sebagai bahan baku utama dalam produksi, harga BBM haruslah stabil,” ujar Pengamat ekonomi politik migas dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng, Sabtu (26/12).

BACA JUGA: Lapor, Begini Kondisi Perjalanan KA Saat Liburan

Secara sederhana, Salamuddin menjelaskan dana stabilitasi BBM bisa diambil dari keuntungan hasil pengusahaan BBM selama ini. Jadi tidak perlu diambil dari sumber dana yang lain.

“Sumber dari dana stabilitasi pada intinya adalah dana yang selama ini dilahap habis oleh negara yakni keuntungan dari hasil eksploitasi minyak di hulu dan pajak yang diterapkan oleh pemerintah dalam seluruh rantai produksi BBM dari hulu sampai ke hilir," ujarnya.

BACA JUGA: Absurd!!! Subsidi kok Ada Pajaknya

Dia menilai konsep ini belum terlambat untuk diterapkan. Namun perlu didukung seluruh elemen masyarakat.

“Selama ini pajak yang dipungut pemerintah sangat besar. Ini yang menyebabkan ongkos produksi BBM di Indonesia menjadi mahal. Karena itu pajak harus dikurangi dan jika dipungut harus diarahkan untuk dijadikan dana stabilitas," ujarnya.

BACA JUGA: Pungutan dari BBM: Dasar Hukumnya Apa? Pemerintah Ngawur

Menurut Salamuddin, agar hasilnya baik, maka sistem pengelolaan dana stabilitas nantinya harus memiliki landasan hukum yang kuat. Kemudian pertanggungjawaban harus jelas, serta pengelolaannya transparan. 

“Agar aman, dana ini harus ditempatkan dalam kas negara yang dijamin keamanannya, dalam bentuk aset yang mampu melawan fluktuasi harga minyak dan nilai tukar rupiah terhadap dolar,” ujar Salamuddin.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Premium Seharusnya di Bawah Rp 6.500 per Liter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler