Begini Dugaan Penyebab Kecelakaan Ketum MUI, Mobil Menuju ke Surabaya

Kamis, 12 Agustus 2021 – 16:57 WIB
Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari untuk menjalani perawatan setelah mengalami kecelakaan di Tol Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (12/8/2021). Foto: ANTARA/Willy Irawan

jpnn.com, SURABAYA - Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang melibatkan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar Tol Salatiga, Jawa Tengah, Kamis.

Kecelakaan terjadi di KM 462 Jalan Tol Semarang-Salatiga, Kabupaten Semarang, sekitar pukul 06.00 WIB dan melibatkan dua kendaraan, yakni mobil KH Miftachul Akhyar yang sedang menuju ke Surabaya dan truk boks.

BACA JUGA: Puluhan Pasangan Berada di Dalam Hotel, Wah, Ada Alat Kontrasepsi

"Masih kami selidiki dan melakukan berbagai pengembangan. Ada dugaan sopir mengalami keletihan atau mengantuk," ujar AKP Rendi Johan Prasetyo di RSI Jemursari Surabaya, Kamis sore.

"Kronologisnya kendaraan beliau menabrak kendaraan yang ada di depannya di jalur satu arah Semarang menuju Surakarta. Saat ini sedang dilakukan penyelidikan di Satlantas Polres Semarang," ucap dia.

BACA JUGA: Pemuda Konvoi Sambil Menenteng Senjata Tajam, Berteriak, Satu Orang Dibunuh

Sementara itu, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya Prof Mohammad Nuh mengungkapkan Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar dalam kondisi stabil dan akan menjalani rawat inap di RSI Jemursari.

"Alhamdulillah kondisi Kiai Miftachul Akhyar baik. Data-data medik dari rumah sakit di Jawa Tengah tadi sudah disampaikan ke dokter yang ada di sini dan sudah dipelajari, termasuk X-Rai dan rontgen. Dan kesimpulannya baik," kata dia.

Selanjutnya, KH Miftachul Akhyar yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya tersebut akan menjalani rawat inap di RSI Jemursari Surabaya hingga kondisinya dinyatakan sehat.

Selain itu, rawat inap dilakukan mengingat saat ini masih pandemi COVID-19.

"Harus rawat inap. Karena pandemi saat ini istirahat lebih baik, kalau beliau di rumah pasti banyak yang menjenguk. Nanti orang yang akan menjenguk pun diperketat, harus bisa menunjukkan sudah vaksin dan hasil swab antigen," tutur mantan Rektor ITS Surabaya dan juga mantan Menkominfo itu. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler