jpnn.com - BUSI adalah salah satu komponen wajib di kendaraan baik motor maupun mobil. Meskipun ukurannya kecil, tetapi perannya pada sebuah kendaraan sangat penting.
Pasalnya, busi bertugas menyediakan percikan api untuk ruang proses pembakaran. Tanpa ada busi proses pembakaran tidak maksimal dan mesin tidak bekerja secara optimal.
BACA JUGA: Dapat Hadiah Mobil Mewah dari Gigi, Raffi Ahmad: 10 Tahun Enggak Ganti
Oleh karena itu, busi juga harus mendapatkan perawatan agar tidak cepat rusak sehingga kendaraan memiliki kinerja yang baik untuk melaju.
Lantas bagaimana cara merawat busi agar tidak cepat rusak?
BACA JUGA: Bu Risma Bakal Lelang Mobil Mewah Rolls Royce Ghost, Ini Spesifikasinya
Technical Support PT NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano menjelaskan, penyebab busi cepat rusak ada banyak, salah satunya pembakaran yang tidak seimbang.
Menurutnya, busi cepat rusak karena terlalu basah atau terlalu kering. Hal itu karena pembakaran yang tidak seimbang.
BACA JUGA: Lakukan Perubahan di Mobil, Alfa Romeo Pasang Target Moderat
Diko pun menyarakan agar pengguna kendaraan melakukan servis secara rutin.
“Kerusakan busi bisa terjadi disebabkan kondisi ruang bakar yang kurang sehat. Jadi solusinya rajin servis,” ungkap Diko pada saat kegiatan coaching clinic media, Rabu (24/2).
Diko menambahkan, kalau melihat penampakan sebuah busi, di ujungnya terdapat bagian yang dinamakan electroda. Terdiri dari centre electroda yang umumnya punya bentuk lancip.
“Bagian yang paling cepat rusak adalah elektroda pusat (centre electroda)," kata Diko.
Diko menekankan, busi akan awet dengan sendirinya seiring pengguna rajin merawat kendaraannya.
"Jadi bagi kalian yang memiliki mobil harus rajin servis. Soalnya, idealnya bisa digunakan sekitar 20 ribu km itupun dengan catatan sering melalukan servis," pungkasnya. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian