Begini Kondisi 3 Korban yang Hangus Terbakar di Siantar

Rabu, 08 Maret 2017 – 20:35 WIB
Babang menangis di samping tiga jenazah yang tewas dalam kebakaran, Selasa (6/3) dini hari. Foto: metrosiantar/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Polres pematangsiantar langsung melakukan autopsi tiga jenazah yang hangus terbakar dalam tragedi kebakaran di rumah purnawirawan Brimob di Pematang Siantar, Sumatera Utara, Selasa (6/3) dini hari.

Petugas mengatakan kondisi ketiga jenazah yang diautopsi di RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, Sumut, sungguh mengenaskan.

BACA JUGA: Saking Sedihnya Suami pun Peluk Peti Mati Sang Istri

Babang Marpaung, anak dari pasangan suami istri (pasutri) Togu Pangihutan Marpaung (64) dan Farida Butar-Butar (63) yang menjadi korban, terus menangis sejadi-jadinya.

Babang yang selama ini tinggal di Medan, histeris begitu mengetahui orangtua dan adiknya, Seba Hasima Tohana Marpaung tewas terbakar.

BACA JUGA: Rumah Pensiunan Brimob Terbakar, Tiga Penghuni Tewas

Begitu tiba bersama istrinya Boru Saragih di lokasi kebakaran, Bambang tidak kuasa menahan tangis. Dia histeris dan menangis sekuatnya.

“Tidak bisa kujaga bapak. Tolonglah dulu Tuhan. Masa satu pun tidak bisa selamat. Kenapa harus begini,” teriaknya sambil memukul wajahnya berulang-ulang.

BACA JUGA: 13 Rumah Terbakar, Bayi 4 Bulan Ikut Hangus

Warga yang melihat histerisnya Babang, langsung berusaha menenangkan. Sementara istrinya yang posisinya berjarak 10 meter dari Babang, juga terlihat lemas.

Boru Saragih yang sedang hamil itu, sempat terlentang di lantai teras rumah warga. Warga pun meminta supaya keduanya tabah serta mampu menahan diri.

“Tenanglah dulu, semua sudah terjadi. Mereka (ketiga korban) sudah dibawa polisi ke rumah sakit,” kata salah seorang warga diikuti dengan nasehat puluhan warga lainnya.

Mengetahui orangtuanya dibawa ke rumah sakit, Babang sontak berontak dan ingin berlari ke rumah sakit. “Saya mau lihat mereka,” ucapnya.

Kembali warga mencoba membujuk Babang. “Tunggu tenanglah. Bagaimana kau ke sana jika kondisimu tidak tenang. Minumlah dulu,” kata warga sambil memberikan segelas air putih.

Setelah suasana mulai tenang. Babang akhirnya diantarkan warga ke RSUD dr Djasamen Saragih. Sementara istrinya belum diizinkan pergi ke rumah sakit dengan alasan kondisinya yang sedang hamil tua.

Begitu tiba di Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih, isak tangis seketika menggema. Babang kembali histeris.

Sejumlah keluarga korban yang menemaninya pun turut menangis.

“Jangan jadi ikut kau sakit, Bang,” ujar keluarga berusaha menenangkan.

Beberapa kali, Babang mencoba menerobos masuk ke kamar mayat untuk melihat jenazah ketiga korban.

“Lagi diautopsi, Bang. Nggak bisa masuk. Lagi autopsi,” ujar keluarga sembari menarik tubuh Babang.

Lalu sekira pukul 10.00 WIB, keluarga diizinkan masuk ke ruang jenazah untuk melihat kondisi ketiga korban. Saat itu, isak tangis menggema.

“Nggak ada lagi apa-apa, kenapa jadi kayak gini,” teriak Babang seraya menangis.

Babang tak henti-hentinya menangis sembari memeluk jenazah ketiga korban yang gosong.(jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebakaran di Petukangan Utara, Tiga Rumah Ludes


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler