Begini Kondisi 38 Rumah Terdampak Pergerakan Tanah di Bogor, Ngeri

Selasa, 02 November 2021 – 10:20 WIB
Salah satu rumah warga di Kampung Babakan, Desa Harkatjaya, Sukajaya, Bogor, yang rusak akibat pergerakan tanah. Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Pergerakan tanah di Kampung Babakan, Desa Harkatjaya, Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, membuat 132 orang dari 38 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Sementara, sebanyak 13 KK harus mengungsi lantaran rumahnya mengalami rusak berat.

BACA JUGA: Duel 2 Pelajar SMK, Kepala UA Ditancap Celurit, Darah Mengucur

Salah satu korban, Eli mengaku masih trauma atas peristiwa pergerakan tanah yang menimpanya. Kini, dirinya bersama keluarga tengah mengungsi di rumah kerabat.

“Sejak mulai pergerakan tanah beberapa hari lalu, warga sudah mulai tidak berani diam di rumah, apalagi saat hujan,” ungkap Eli saat menunjukan rumahnya yang rusak berat.

BACA JUGA: 6 Penambang Tewas Tertimbun, Si Bos jadi Tersangka, Tuh Orangnya

Tenda pengungsian juga telah disediakan tim tanggap bencana untuk warga yang diungsikan sementara waktu.

Sementara bantuan logistik berupa makanan telah diterima korban terdampak pergerakan tanah.

Menurut Eli, dirinya bersama warga lain bersedia jika akan direlokasi. Namun tidak ingin ditempatkan di hunian sementara (Huntara).

“Dari pada di sana, mending menunggu di tempatkan di rumah yang baru,” ucapnya.

Kepala Desa Harkatjaya Neneng Nuryati mengatakan pergerakan tanah tersebut membuat 15 rumah rusak berat dan 23 rusak sedang.

Menurutnya, hal itu disebabkan hujan deras yang terjadi beberapa waktu terakhir di wilayah desanya.

Hingga kini pun, pergeseran tanah masih terasa mengingat hujan terus terjadi.

“Memang ini rawan bencana, dari awal tahun 2020 kemarin itu sudah mulai retakan-retakan kecil. Dan yang besarnya baru kali ini,” terangnya.

Pihaknya pun memastikan telah mengungsikan korban bencana alam pergerakan tanah tersebut. Mengenai harapan warga untuk direlokasi, Neneng akan berkoordinasi dengan instansi terkait.

“Nanti kami konsultasikan dulu dan akan ada kajian dari tim BPBD Kabupaten Bogor serta badan geologi,” ujarnya. (cok/radarbogor)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler