Begini Kondisi 69 Pendaki Gunung Sumbing Saat Terjadi Kebakaran Hutan

Sabtu, 02 September 2023 – 20:07 WIB
Visual karhutla di Gunung Sumbing, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (1/9/2023). (ANTARA/HO-BNPB)

jpnn.com, JAKARTA - Petugas gabungan mengevakuasi 69 pendaki Gunung Sumbing setelah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan jalur pendakian Kecamatan Kalikajar, Sapuran, dan Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Kebakaran di lokasi tersebut terjadi pada Jumat (1/9).

BACA JUGA: Gunung Sumbing Makan Korban, Pendaki Tewas Tertimbun Longsor

Kebakaran tersebut memang rentan terjadi karena faktor cuaca.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang tinggal di lereng gunung dan para base camp untuk waspada dan hati-hati mengingat cuaca seperti yang sekarang ini, kemarau panjang sangat rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Tri P dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Sabtu.

BACA JUGA: Pendaki Gunung Sumbing Meninggal Tertimpa Longsoran Tanah

Menurut laporan, keseluruhan para pendaki itu tersebar di tiga base camp (BC) pendakian yang meliputi BC Butuh 25 orang, BC Lamuk 7 orang dan BC Stikpala 37 orang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo bersama TNI, Polri, dan tim gabungan juga melakukan proses penyelidikan lebih lanjut terkait muasal terjadinya karhutla tersebut.

BACA JUGA: Ketum PAN Sindir Manuver Cak Imin, Menohok Banget

Senada dengan Bambang, Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyopuspito juga mengimbau kepada masyarakat khususnya bagi para pendaki gunung agar apabila telah menggunakan api untuk kebutuhan pendakian dapat memadamkan dan memastikan bahwa api sudah benar-benar padam sebelum meninggalkan lokasi.

Eko menambahkan bahwa Polres Wonosobo akan berkolaborasi dengan Brimob Polda Jateng, BPBD Kabupaten Wonosobo dan relawan PB Wonosobo untuk menyisir lokasi khususnya jalur pendakian dengan fokus utama mengevakuasi para pendaki.

“Kami mengimbau kepada para warga sekitar hutan agar melakukan upaya mitigasi untuk mencegah terjadinya kebakaran, contoh para pendaki setelah menggunakan api harus dimatikan dan benar-benar mati,” kata Eko.

Di samping itu, pemadaman sekaligus kaji cepat juga diupayakan guna mencegah agar api tidak meluas. Adapun upaya pemadaman karhutla tersebut cukup menantang, sebab titik api diperkirakan berada pada ketinggian antara 2.500 hingga 2.900 mdpl dan diduga dari arah jalur pendakian via Banyumudal.

Selain itu lokasi titik api masih belum diketahui secara pasti karena terhalang kabut yang mulai turun.

Berdasarkan laporan visual dari lokasi permukiman warga, api terlihat menyala dan mengeluarkan kepulan asap putih tertiup angin.

Namun, kata dia, dipastikan bahwa jaraknya jauh dari perkampungan penduduk, sehingga kecil kemungkinan dapat menyambar hingga rumah-rumah warga.

Adapun perkembangan yang diperbarui per Sabtu (2/9) pukul 07.00 WIB, terpantau ada 30 titik api yang berada di lereng Gunung Sumbing. Upaya pemadaman akan terus dilanjutkan menggunakan cara manual, mengingat medan yang tidak mungkin dilalui kendaraan taktis pemadam kebakaran.

Di sisi lain, demi alasan keselamatan, keamanan dan kebutuhan pemadaman, pihak Perhutani secara resmi menutup sementara jalur pendakian di seluruh kawasan Gunung Sumbing. Penutupan itu dilakukan mulai tanggal 1 September 2023 hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

“Menutup sementara semua jalur pendakian di Gunung Sumbing, terhitung mulai hari ini, Jumat (1/9) sampai batas waktu yang belum ditentukan,” kata Administratur/Kepala Kesatuan Pemangku Hutan (KKPH) Kedu Utara Samanhuri dalam keterangan tertulis. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Karnaval HUT RI di Mojokerto Jatim Mencekam


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler