Begini Kondisi Banjir di Sintang, Letjen Ganip Sudah ke Lapangan

Selasa, 09 November 2021 – 23:12 WIB
Kondisi banjir di Tugu Simpang Lima Kota Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (9/11). Foto: dok. BNPB

jpnn.com, SINTANG - Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito meninjau langsung kondisi lapangan dan penanganan banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada Selasa (9/11).

Dalam kunjungan itu, Letjen Ganip Warsito juga menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp 500 juta kepada BPBD setempat guna mendukung upaya percepatan penanganan bencana di daerah itu.

BACA JUGA: Jakarta Banjir Lagi, Pak Anies Malah Sibuk Kasih Makan Kucing

Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito (kemeja putih rompi) didampingi Dandim Sintang Kol Inf Kukuh Suharwiyono (kiri) meninjau lokasi terdampak banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (9/11) Foto: dok. BNPB

BACA JUGA: Innalillahi, Suriyati Tewas dalam Posisi Memangku si Bungsu & Merangkul 2 Putrinya

BNPB juga menyalurkan bantuan logistik dan peralatan kepada Pemkab Sintang berupa makanan siap saji 504 paket, lauk pauk 501 paket, matras 300 buah, selimut 300 buah, masker KF94 5.000 lembar, tenda pengungsi 2 set dan perahu polyethylene 2 buah.

Letjen Ganip memahami bahwa bencana banjir yang terjadi di Sintang dipicu oleh faktor cuaca, yakni tingginya intensitas hujan di wilayah hulu Sungai Kapuas.

BACA JUGA: Presiden, Prabowo, Panglima, Seluruh Kepala Staf Hadir, Kecuali Jenderal Andika

Kendati demikian, dia menyebut musibah banjir yang merupakan jenis bencana hidrometeorologi basah tersebut seharusnya dapat dicegah dengan berbagai upaya.

Upaya itu menurut Ganip antara lain tata kelola ruang yang baik dan benar dan perilaku masyarakat untuk lebih peduli dan memahami tentang pemanfaatan alam yang berkelanjutan untuk kehidupan di masa depan.

“Kalau kita melihat dan mengevaluasi itu, maka bencana hidrometeorologi sebenarnya bencana yang bisa kita cegah," kata Letjen Ganip dalam siaran pers, Selasa.

Mantan Kasum TNI itu mengingatkan pada bulan November hingga Februari, sebagian besar wilayah di tanahair mengalami fenomena La Nina. Kondisi itu dapat memicu terjadinya peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan dari 20 persen hingga 70 persen.

Oleh karena itu, dia kembali mengimbau kepada pemangku kebijakan agar mengambil langkah pencegahan, mitigasi, meningkatkan kapasitas serta antisipasi sehingga dampak risiko bencana dapat dicegah dan dikurangi.

"BNPB sejak dari awal telah mengingatkan para BPBD untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana hidrometeorologi basah dengan mitigasi, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Kita harus siaga terus," tandas Ganip.

Bencana banjir yang hingga kini masih melanda Kabupaten Sintang itu tersebar di 12 kecamatan. Sedikit ada 140.468 jiwa yang terdampak dan 2 warga dilaporkan meninggal dunia. (fat/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler