jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan ukuran keberhasilan penegak hukum bukan dinilai dari berapa banyak kasus yang ditangani tetapi semakin sedikit oknum yang terjerat kasus hukum.
"Jadi bukan makin banyak orang yang ditangkap. Kalau makin banyak berarti makin kurang berhasil aparat hukum,” ujar JK pada Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah Tingkat Nasional (Rakorwasdanas) 2017 yang digelar Inspektorat Jenderal Kemendagri di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (30/11).
BACA JUGA: JK: Saya Sedih dan Marah
Menurut JK, aparat penegak hukum tak hanya berperan menangkap pelanggar hukum. Namun juga mengingatkan jika melihat adanya potensi pelanggaran.
"Jadi tak perlu dikasih target (tangkapan,red), nanti di bawah akan berupaya menangkap orang (untuk memenuhi target,red)," ucapnya.
BACA JUGA: JK Tutup Munas Alim Ulama dan Konbes NU
JK kemudian mencontohkan seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), keberadaannya untuk memberantas korupsi. Artinya, jika korupsi dapat ditekan maka bukan tak mungkin lembaga antirasuah tersebut nantinya bakal dibubarkan.
"Misalnya (keadaan negara,red) seperti Singapura (kecil dugaan korupsi, red) maka bukan tak mungkin KPK akan dibubarkan. Tapi kalau sekarang belum," katanya.
BACA JUGA: Ketika Pak JK Ikhlas Namanya Diinjak-injak Terus
JK mengingatkan para kepala daerah untuk menjauhi pelanggaran hukum, terutama korupsi. Salah satu caranya dengan senantiasa membangun gaya hidup sederhana.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Tolak Densus Tipikor, Taufik Yakin Tujuannya Baik
Redaktur & Reporter : Ken Girsang