jpnn.com, TABANAN - Viral di dunia virtual, pihak sekolah langsung melakukan penelusuran terhadap video remas payudara.
Penelusuran itu didasari atas kecurigaan dengan atribut yang melekat di baju para siswa yang ada dalam video.
BACA JUGA: Penyesalan Siswi Pembuat Video Remas Payudara
Akhirnya, setelah memanggil siswa dan siswi yang diduga terlibat, pihak SMK Triatma Jaya, Tabanan, Bali memastikan bahwa tindakan asusila itu dilakukan di lingkungan sekolahnya.
Lihat: Penyesalan Siswi Pembuat Video Remas Payudara
BACA JUGA: Kepala SMK di Tabanan Minta Video Remas Payudara tak Disebar
Yang terlibat ada lima orang yang tercatat sebagai siswa kelas XI Jurusan Akomodasi. Di hadapan para guru, kelima siswa tersebut mengaku perbuatannya.
Wakasek Manajemen Mutu SMK Triatma Jaya, I Gede Putu Adi Negara seperti yang dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group), membeberkan kronologi pembuatan pembuatan video iseng yang dilakukan siswanya.
Menurutnya, pengambilan video itu berlangsung Rabu (15/11) sekitar Pukul 10.00.
Saat itu, siswa kelas XI Jurusan Akomodasi sedang praktikum loundry. Di tengah praktikum, air keran macet. Guru pun memperbaiki saluran air.
"Saat guru keluar kelas untuk memperbaiki saluran air, kasus itu terjadi," kata Adi Negara.
Lihat: Kepala SMK di Tabanan Minta Video Remas Payudara tak Disebar
Di dalam video terekam, bahwa siswi yang menjadi objek remas payudara itu berinisial A, asal Kecamatan Selemadeg Barat.
Sedangkan siswa yang meremas dari belakang A berinisial P, asal Kecamatan Kediri. Dua siswa berinisial D asal Kecamatan Tabanan dan R asal Kerambitan dalam video itu bertugas memegangi tangan A agar mudah digerayangi.
Satu siswa lagi berinisial R asal Kecamatan Marga bertugas mengambil video. Dari smartphone R, kemudian video tersebut di Facebook dan menjadi viral. (jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi