jpnn.com - BARI - Insiden mengerikan terjadi di dekat Provinsi Puglia, Italia, Selasa (12/7) siang. Dua kereta api penumpang bertabrakan. Sejauh ini 25 orang dipastikan tewas dan puluhan korban lainnya luka-luka.
"Ini adalah bencana, kerusakannya sampai tampak seperti pesawat terjatuh,’’ ujar Wali Kota Corato Massimo Mazzilli kemarin.
BACA JUGA: Kemenpar Berinovasi untuk Kejar Target di Weddex Korsel
Puing-puing gerbong kereta itu juga sampai terlempar belasan meter. Beberapa di antaranya bahkan nyangkut di pohon zaitun di sekitar lokasi kecelakaan. Di antara delapan gerbong, hanya empat yang masih berada di rel. Satu gerbong telah keluar dari rel serta tiga lainnya hancur dan bertumpuk menjadi satu. Belum diketahui dengan pasti jumlah penumpang setiap kereta.
Insiden nahas itu terjadi pukul 11.30 waktu setempat. Saat itu kondisi cuaca cukup bagus. Kereta penumpang yang membawa empat gerbong melaju dari Andria. Dari arah berlawanan, kereta penumpang yang sama-sama memiliki empat gerbong melaju dari Corato dengan kecepatan tinggi.
BACA JUGA: Kaku, Dijuluki Bloody Difficult Woman, May PM Baru Inggris
Dua kereta tersebut melaju di rel yang sama sebelum akhirnya bertabrakan. Wujud kereta pasca tabrakan menunjukkan bahwa keduanya bertumbukan saat melaju dengan kecepatan penuh. Mengerikan.
Belum diketahui dengan pasti penyebab kecelakaan tersebut. Namun, kecelakaan itu sangat mungkin disebabkan human error. Seharusnya salah satu kereta berhenti dulu saat ada kereta lain yang lewat. Sebab, hanya ada satu jalur. Tetapi, entah bagaimana, dua kereta yang berlawanan arah tersebut sama-sama mendapat lampu hijau untuk melaju.
BACA JUGA: Prajurit TNI Latihan Bersama Kontingen Tiongkok dan Italia
Jalur itu dioperasikan Ferrotramviaria. Setiap hari sekitar 200 kereta yang berisi ribuan penumpang menggunakan jalur tersebut. Di samping jalur itu, kini rel baru tengah dibangun.
Tim penyelamat yang tiba di lokasi mengungkapkan, proses evakuasi cukup sulit. Sebab, kecelakaan terjadi di tengah-tengah pedesaan. Beberapa helikopter dikerahkan untuk membawa korban luka ke rumah sakit terdekat. Bukan hanya itu, gerbong yang ringsek dan bertumpuk menjadi satu juga membuat petugas sulit mengeluarkan para korban. Sebanyak 18 korban luka sudah dilarikan ke rumah sakit di Andria dan Barletta.
"Kami tidak akan berhenti sampai mendapat penjelasan yang sejelas-jelasnya atas apa yang terjadi,’’ tegas Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi. (afp/reuters/bbc/sha/c14/any/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Desa Ada 39 Anak Kembar, Lihat Foto-fotonya
Redaktur : Tim Redaksi