jpnn.com, JAKARTA - Aparat Propam Polri masih memeriksa delapan perwira Polda Sumatera Selatan yang menjadi calo rekrutmen anggota di Sumatera Selatan penerimaan 2015.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kedelapan perwira ini, menerima uang titipan dari keluarga pendaftar untuk diloloskan anaknya sebagai anggota Polri.
BACA JUGA: Divpropam Garap 8 Pamen Calo Rekrutmen Polisi
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, dugaan modus penyelewengan proses perekrutan salah satunya keluarga menitipkan materi kepada delapan perwira itu.
"Ada yang konvensional itu nitip. Seperti, saya nitip cucu saya, saya titip kalau bisa bantu agar lulus," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (4/2).
Dia melanjutkan, kedelapan anggota Polri itu menerima materi itu dan menyanggupinya.
Padahal, kata Rikwanto, oknum yang menerima materi itu tidak pernah melakukan apa-apa dalam proses seleksi.
Pasalnya polisi ketat memberikan penilaian kepada peserta.
"Padahal dia enggak kerja apa-apa. Kalau lulus alhamdulillah jadi miliknya. Kalau tidak lulus ada yang dikembalikan ada yang tidak. Nah itu modus-modus seperti itu yang kami dalami," lanjut Rikwanto.
Dalam kasus ini, kata Rikwanto, kedelapan perwira yang merupakan panitia seleksi penerimaan anggota Polri itu sudah dinonaktifkan.
Hal ini berdasarkan keputusan Kapolri Jenderal Tito Karnavian demi memudahkan proses pemeriksaan.
"Mereka sedang dalam pemeriksaan. Namun, mereka sudah dibebastugaskan," pungkas Rikwanto. (Mg4/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga