Begini Naik Turun Kripto Sepanjang 2022

Rabu, 04 Januari 2023 – 22:10 WIB
Naik Turun Kripto Sepanjang 2022. Foto: dok. Triv

jpnn.com, JAKARTA - Platform jual beli Bitcoin Triv.co.id memaparkan analisisnya mengenai perkembangan pasar kripto yang naik turun sejak 2021 hingga akhir 2022.

Banyak investor mengambil strategi selama kondisi bear market seperti saat ini dengan memilih koin berfundamental bagus yang punya fitur staking.

BACA JUGA: Pasar Kripto Menguat, Ketegangan Rusia-Ukraina Mereda?

Jadi, hanya dengan melakukan hold aset, investor tetap bisa memperoleh dividen bunga sehingga sangat menguntungkan di saat kondisi market yang kurang baik.

"Hal ini juga menjadi alternatif para investor untuk menambah jumlah aset tanpa perlu mengeluarkan dana lagi. Fitur staking sendiri saat ini sudah tersedia di platform kami," ujar Gabriel Rey, Founder dan CEO TRIV dalam keterangannya, Rabu (4/1).

BACA JUGA: Pasar Kripto Rontok, Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina yang Memanas

Menurut Gabriel, adanya fitur staking ini membuat investor tetap tenang walaupun di awal 2022, harga kripto merosot serta muncul keraguan karena jatuhnya harga koin Luna dan kebangkrutan terhadap Exchange FTX yang didirikan oleh Sam Bankman Fried.

Namun, kehancuran FTX terhadap pasar kripto tidak begitu dirasakan di Indonesia, seperti disampaikan Jordan Simanjuntak selaku Chief Marketing Officer (CMO) Triv.

BACA JUGA: Tingkatkan Peluang Investasi, Triv Listing Kripto Aptos di Platformnya

Berdasarkan data Triv, tidak ada penarikan dana besar-besaran dan nasabah tetap aktif melakukan aktivitas jual beli.

Kendali Kripto di Bawah OJK & BI

Pemerintah secara resmi memindahkan wewenang untuk pengawasan kripto di bawah naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) pada Novemver 2022.

Ke depannya, kripto akan diatur sebagai aset komoditas digital bagian dari inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK). 

Gabriel Rey berharap perpindahan pengawasan tidak menjadi over regulated yang bisa mematikan industri kripto.

“Jika kripto diakui OJK, peraturan undang-undang dan perpajakan juga harus mengikuti agar tidak terjadi tumpang tindih regulasi,” jelas Gabriel Rey dalam keterangannya, Rabu (4/1).

Rey, sapaannya, juga berharap masa transisi pengawasan dari Bappebti bisa berdampak baik untuk kelangsungan hidup industri.

Produk kripto, bahkan bisa bertambah lebih luas lagi (tidak hanya jual beli) namun, bisa ke futures, loan, dan lain sebagainya.

Kenaikan peminat komoditas digital aset kripto ini juga dipengaruhi oleh keyakinan investor terkait keberadaan bitcoin yang dipercaya membawa dampak yang besar kedalam pasar kripto.

"Walaupun market masih ada kemungkinan tertekan, namun potensi Bitcoin mengalami rebound ke USD 30 ribu sangat mungkin di 2023,” Rey memprediksi. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler