jpnn.com - VATIKAN - Paus Fransiskus pernah melakukan pembicaraan dengan terdakwa utama kasus korupsi, Kardinal Angelo Becciu.
Pembicaraan keduanya direkam secara diam-diam tanpa sepengetahuan Paus oleh seseorang yang bersama Becciu, pada Juli 2021 lalu.
BACA JUGA: Vatikan Diguncang Skandal Korupsi, Rekaman Suara Paus Jadi Alat Bukti
Ketika itu Paus masih menjalani pemulihan setelah dioperasi.
Rekaman pembicaraan Paus dengan Becciu diputar pada sidang korupsi yang digelar di Vatikan, Kamis (25/11).
BACA JUGA: Mantan Ketua KONI Padang Dituntut 7 Tahun 6 Bulan Penjara
Para wartawan diminta meninggalkan ruang sidang ketika rekaman itu diputar.
Para pengacara yang mendengarkannya mengatakan Becciu ingin memastikan apakah Paus telah mengizinkan pembayaran untuk membantu pembebasan seorang biarawati yang diculik di Afrika.
BACA JUGA: Menjelang COP-27 dan KTT G20, Ketum Kadin Arjsad Rasyid Bertemu Paus Fransiskus, Nih Agendanya
Dalam percakapan itu, kata mereka, pemimpin Gereja Katolik tersebut bingung dan heran, kenapa Becciu meneleponnya.
Mereka juga mengatakan Paus berkali-kali meminta sang kardinal mengirimkan nota tertulis tentang apa yang dia inginkan.
Becciu saat itu merupakan orang ketiga paling berkuasa di Vatikan.
Dia menyewa jasa terdakwa lain, Cecilia Marogna, pada 2018.
Cecilia merupakan seorang analis keamanan gadungan.
Becciu menyewa jasa Cecilia untuk membebaskan seorang biarawati Kolombia yang diculik di Mali oleh sebuah kelompok yang dikaitkan dengan Al Qaida.
Marogna (44) menerima 575.000 euro (sekitar Rp 9,4 miliar) dari Sekretariat Negara, departemen paling penting di Vatikan, pada 2018—2019 ketika Becciu masih bekerja di sana.
Uang tersebut lalu dikirim ke sebuah perusahaan yang didirikan Marogna di Slovenia.
Menurut informasi yang terungkap dalam persidangan, dia menerima sejumlah uang tunai.
Polisi mengetahui Marogna telah menghabiskan banyak uang untuk kepentingan pribadi, termasuk membeli baju mewah bermerek dan mengunjungi spa.
Marogna didakwa dengan pasal penggelapan, sedangkan Becciu didakwa dengan pasal penggelapan, korupsi dan penyalahgunaan jabatan.
Keduanya, seperti delapan terdakwa lain, membantah semua dakwaan.
Kepala penuntut umum pada sidang tersebut, Alessandro Diddi mengatakan kepada pers bahwa pihaknya telah memulai investigasi untuk memastikan apakah Becciu terlibat dalam konspirasi kejahatan.
Alessandro Diddi mengatakan telah menyampaikan perinciannya kepada pihak pengadilan.
Para pengacara Becciu mengatakan mereka tidak tahu ada tuduhan baru.
Pernyataan itu tidak mengomentari percakapan telepon yang diperdengarkan dalam sidang.
Setahun sebelum persidangan dimulai, Fransiskus memecat Becciu atas dugaan nepotisme.
Becciu membantah melakukan sesuatu untuk membantu keluarganya secara finansial.
Pada hari Kamis, Becciu menghadapi orang yang menuduhnya, Monsinyur Alberto Perlasca, yang merupakan mantan asisten pribadinya.
Perlasca mengatakan bahwa pada sidang bagaimana dia diperintahkan untuk melakukan pembayaran yang menurutnya tidak biasa.
Ia mengaku mengirim 100 ribu euro (sekitar Rp 1,6 miliar) ke badan amal di Sardinia, tanpa mengetahui badan itu terkait dengan keluarga Becciu.
Becciu sebelumnya mengatakan badan amal itu membantu menciptakan lapangan kerja di kawasan miskin.
Persidangan itu berusaha mengungkap kasus pembelian sebuah gedung di London oleh Sekretariat Negara.
Kesepuluh terdakwa yang diduga terlibat, termasuk sejumlah mantan pegawai Vatikan dan perantara asal Italia yang disebut oleh jaksa telah memeras Vatikan. (Antara/Reuters/JPNN).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paus Fransiskus Sebut Perang Dunia III Sedang Berlangsung
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang