Begini Penampakan Kantor Pusat ACT Setelah Heboh Soal Dugaan Penyewenangan Dana Umat

Rabu, 06 Juli 2022 – 22:47 WIB
Suasana ruang kerja di Kantor Pusat ACT yang berada di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (6/7) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi sorotan publik setelah diterpa badai dugaan penyelewengan dana umat oleh petingginya.

Lembaga filantropi itu berkantor di lantai 22 Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Ini Alasan PPATK Baru Blokir 60 Rekening Milik ACT

Pantauan JPNN.com pada Rabu (6/7), tak ada perbedaan mencolok antara kantor ACT dengan kantor pada umumnya.

Begitu memasuki kantor ACT, tamu akan langsung disambut menuju meja panjang yang membelakangi logo beberapa lembaga penyalur donasi seperti ACT, Global Qurban, Global Zakat, Global Wakaf, dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI).

BACA JUGA: Ini Sumber Gaji Eks Presiden ACT Ahyudin, Mungkin Anda Berdecak

Di ruang kerja ACT, terlihat beberapa meja kerja yang diisi oleh puluhan orang dan setumpuk kertas di samping komputer.

Terlihat juga beberapa beberap poster yang ditempel di dinding bertuliskan "Kerja nolong umat, sambil puasa, pahalanya luar biasa" dan beberapa poster kecil yang mengantung di loteng kantor.

BACA JUGA: Kamrussamad Menyarankan ACT Berguru ke Sri Mulyani

Beberapa hari belakangan, publik dihebohkan dengan dugaan penyelewengan dana umat oleh petingginya.

Itu mengundang reaksi di tengah masyarakat dengan munculnya tagar #aksicepattilep di media sosial.

Hal itu juga berbuntut panjang hingga pemblokiran 60 rekening milik ACT oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Tak hanya itu, Kementerian Sosial juga mencabut izin Penyelenggaraan Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) milik ACT.

Presiden ACT, Ibnu Khajar mengatakan dengan kepengurusan saat ini, pihaknya berkomitmen untuk memperbaiki pengelolaan dana umat tersebut.

"Komitmen kami untuk memperbaiki sehingga dari pihak Kemensos melihat kesungguhan kami ya. Mengikuti aturan taat, dan kami siap untuk dibina semoga dengan cara ini surat kami bisa mendapatkan respons positif," kata Ibnu Khajar saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (6/7). 

Dia juga sebelumnya meminta maaf seusai lembaga sosial itu dihebohkan dengan adanya pemberitaan salah satu media nasional perihal adanya penyelewengan dana

Ibnu Khajar menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas kehebohan di media sosial buntut adanya pemberitaan penyelewengan dana itu.

"Permohonan maaf yang luar biasa sebesar-besarnya kepada masyarakat, mungkin masyarakat kurang nyaman terhadap pemberitaan," kata Ibnu, Senin (4/7) kemarin.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler