jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Polda Jawa Barat sudah menghentikan penyidikan dua kasus Imam Besar FPI (Front Pembela Islam) Habib Rizieq Shihab.
Pertama, kasus dugaan penodaan Pancasila.
BACA JUGA: Menurut Prof Jimly, Kacau Kalau Partai, Istana Harus Turun Tangan Mengatasi Habib Rizieq
Perkara ini berawal ketika Sukmawati Soekarnoputri melaporkan Habib Rizieq terkait ceramah Rizieq yang dianggap menodai Pancasila.
Sukmawati melaporkan perkara itu pada 27 Oktober 2016.
BACA JUGA: 1 Jam Anies Baswedan Bertemu Habib Rizieq, Bahas Reuni Akbar PA 212 2 Desember?
Kedua, kasus dugaan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya Sunda karena Habib Riziew diduga telah memplesetkan salam sampurasun.
Perkara ini dilaporkan oleh Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat - Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat pada 24 November 2015.
BACA JUGA: Ups! Prediksi Mahfud MD Meleset, Massa yang Jemput Habib Rizieq Sampai 3 Juta Orang Lho
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan Polda Jabar telah menghentikan penyidikan terhadap dua kasus tersebut.
"Informasi yang kami dapatkan demikian (telah dikeluarkan SP3)," ujar Brigjen Pol Awi Setiyono di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (10/11).
Awi mengatakan, tidak ditemukan bukti baru dalam dua kasus tersebut sehingga proses hukum pun tidak dilanjutkan.
"Karena di sana infonya demikian," katanya.
Pada Selasa, Habib Rizieq dan keluarganya tiba di Indonesia setelah sekitar 3 tahun berada di Arab Saudi, dan langsung menuju kediamannya di Petamburan.
Rizieq mengatakan kepulangannya ke Tanah Air untuk merevolusi akhlak umat Islam Indonesia.
Di hadapan para pendukungnya, Rizieq mengatakan ingin berjuang bersama umat muslim di negeri ini.
"Saya pulang agar bisa berjuang bersama dengan umat Indonesia. Maka itu kepulangan kali ini tidak lain, tidak bukan, saya serukan umat Islam Indonesia agar sama-sama revolusi akhlak. Setuju?" kata Habib Rizieq. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Soetomo