Begini Risiko Pemindahan IKN, Indef Minta Hal Ini Diperhatikan

Kamis, 27 Januari 2022 – 06:45 WIB
Dokumentasi - Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau langsung sodetan akses jalan menuju rencana ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur, Selasa (24/8). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Institute for Development of Economics dan Finance (Indef) Tauhid Ahmad buka-bukaan soal dampak ekonomi jangka pendek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Tauhid menyebut secara garis besar dampak ekonomi dalam jangka pendek tidak terlalu besar, secara nasional hanya 0,02 persen.

BACA JUGA: Anies Baswedan Layak Pimpin IKN, tetapi Apa Pak Jokowi Rela?

"Tetapi jangka panjang itu relatif tidak terlalu signifikan ya,” kata Tauhid dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 Day 2 yang disiarkan secara daring, Rabu.

Indef juga memperkirakan konsumsi rumah tangga jangka pendek itu relatif turun dan jangka panjang hanya naik 0,1 persen.

BACA JUGA: Risma Lebih Diunggulkan Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara

Namun, dari investasi riil akan terjadi peningkatan jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu akan ada peningkatan tenaga kerja dalam jangka pendek meskipun disertai inflasi.

“Pengeluaran pemerintah riil akan relatif lebih kecil namun, yang kami khawatirkan, jangka panjang itu ekspor lebih turun. Namun, impor akan lebih banyak,” ujarnya.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Angkat Bicara soal Dana Pembangunan IKN, Jadi Pakai Duit PEN?

Selain itu, Tauhid juga mengingatkan adanya potensi kehilangan atau penurunan ekonomi di Jakarta ketika IKN dipindahkan ke Kalimantan Timur.

Pasalnya, selama pandemi Covid-19 saja, kinerja ekonomi Jakarta telah terdampak. Menurutnya, Kalimantan Timur masih mencatatkan kinerja baik saat pandemi dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,51 persen.

“Ini juga harus diperhatikan, saya kira infrastruktur atau dana yang masuk ke IKN akan lebih besar tetapi juga kemudian putaran uang dan sebagainya yang biasa di Jakarta akan hilang termasuk di sekitarnya Bodetabek,” jelas dia.

Indef juga meminta pemerintah memperhatikan pemerataan ekonomi di provinsi-provinsi yang berada di luar Pulau Jawa. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler