jpnn.com - MEDAN - Sikap Sonya Ekarina Boru Sembiring, yang akrab dipanggil Sonya Depari, berbuntut panjang.
Gara-gara ulahnya mengaku putri Irjen Arman Depari dan mengancam turun pangkat seorang polwan yang menilangnya, siswi kelas XII Jurusan IPS di Yayasan Methodist I Medan itu membuat "sibuk" pihak sekolah.
BACA JUGA: Kasihan, Sonya Depari Depresi
Binsar Sitorus, Kepala Sekolah SMA Methodist I Medan, mengaku sudah dihubungi dan dijumpai personel kepolisian untuk menindaklanjuti pencantutan nama jendral berbintang dua itu.
"Saya sudah kordinasi dan pihak kepolisian juga sudah datang. Pak Kapolres minta keluarga bersangkutan segara melakukan klarifikasi itu semua. Dan Pak Kapolres juga meminta agar pihak keluarga melakukan jumpa pers," cetusnya kepada Sumut Pos (Jawa Pos Group), Kamis (7/4) siang.
BACA JUGA: Ayah Sonya Depari Hembuskan Napas Terakhir
Saat Binsar diwawancarai, belum ada kabar mengenai meninggalnya Makmur Depari Sembiring (60), ayah Sonya.
Binsar mengatakan Sonya merupakan pelajar kelas XII jurusan IPS. "Untuk kegiatan di sekolah beliau (SES) tidak ada masalah. Belajar seperti biasa dan tidak pernah membuat masalah," tutur Binsar.
BACA JUGA: Desain Masjid Raya Mandalika Hampir Tuntas
Dikatakan, pihak sekolah akan menjadi fasilitator untuk keluarga Sonyadengan pihak Kepolisian dari Polresta Medan untuk melakukan klarifikasi ucapan yang mencatut nama mantan Kapolda Kepulauan Riau itu.
"Jam satu siang ini (kemarin), saya akan mendatangi rumah orang tua (SES). Kemudian, kita dari sekolah menjadi fasilitas antarorang tua dan Polisi untuk klarifikasi ini," jelasnya.
Mengenai konvoi siswa-siswi usai Ujian Nasional, dia mengaku sudah mengimbau kepada para siswa agar tidak melakukan konvoi kendaraan roda empat dan coret-coret seragam sekolah. Pengarahan dan imbuan itu langsung disimpaikan Binsar Sitorus dan seorang polisi dari Polresta Medan.
"Kita sudah memberikan arahan kepada seluruh siswa yang mengikuti UN, usai pelaksanaan dan mengundang seorang polisi untuk memberikan arahan juga. Agar mereka tidak melakukan konvoi dan coret-coret seragam," jelasnya.
Karenanya Binsar mengaku tak menyangka jika anak didiknya masih bersikap seperti itu usai UN. “Kita telah ingatkan itu (jangan pawai) di hadapan ratusan siswa,” bilang Binsar lagi. (gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidik Turis Dubai, Menpar Desak Percepatan KEK Mandalika
Redaktur : Tim Redaksi