jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Sahputra Hasibuan menyesalkan bentrok massa antara anggota organisasi kepemudaan Ikatan Pemuda Karya (IPK) dengan Pemuda Pancasila, yang terjadi di Medan, Sabtu (30/1) kemarin.
Ia menyesalkan peristiwa tersebut, karena tidak saja mengakibatkan korban jiwa, namun juga kerusakan sejumlah kendaraan dan terutama menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Medan. Karena itu, Edi menilai Polri perlu menelusuri dugaan kelemahan aparatnya di lapangan. Terutama terkait peran intelijen, Kapolda dan Kapoltabes Medan.
BACA JUGA: KPK Bakal Periksa Kembali Sejumlah Nama Terkait Kasus Gatot
“Jadi saya kira perlu ditelusuri kelemahan Polri, Kapolda dan Kapoltabes dalam hal ini. Kalau ada kelalaian dan pembiaran, perlu ada teguran agar hal-hal tersebut tak terjadi lagi,” ujar Edi kepada JPNN, Minggu (31/1).
Menurut Edi, penelusuran perlu dilakukan apalagi sebelumnya Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti telah mengeluarkan perintah siaga pada seluruh jajarannya hingga ke daerah, mengingat adanya ancaman bom yang terjadi di sekitar bilangan Sarinah, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Ternyata, Staf Masinton Sempat Divisum di Budi Asih
“Harusnya tidak perlu terjadi kasus Medan, karena sudah ada perintah Polda untuk siaga, tapi ternyata peristiwa itu tetap terjadi. Mudah-mudahan ini bukan karena keteledoran,” ujar Edi.
Selain itu Edi juga menyesalkan lemahnya antisipasi, karena bicara dari pengalaman, peristiwa bentrokan antar OKP di Medan sudah seringkali terjadi. Harusnya dari pengalaman tersebut, pihak kepolisian dapat menjadikannya sebagai acuan untuk mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan.
BACA JUGA: Hendropriyono: Pak Badrodin Itu Memang Sakti
“Apalagi sudah sering terjadi, kenapa kasus ini sampai terjadi atau tidak siap antisipasi. Makanya kami kira perlu dilakukan penelusuran secara mendalam," ujarnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yuddy Harus Perhatikan Pernyataan Mayjen Soedarmo Ini
Redaktur : Tim Redaksi